Suara.com - Pemerintah kota di Provinsi Cordoba, Argentina, menggali sekitar 250 makam untuk mengantisipasi lonjakan kematian akibat pandemi virus corona, bahkan saat karantina nasional tampaknya menekan jumlah kasus baru.
Para penggali kubur di pemakaman San Vicente di pinggiran ibu kota provinsi tersebut kini berencana menambah 250 makam lagi dalam beberapa hari mendatang, kata serikat setempat yang mewakili pekerja penggali kubur sebagaimana diwartakan Reuters yang dilansir Antara, Selasa (14/4/2020).
"Mereka menambah makam, dari yang biasanya lima atau enam lubang per hari menjadi lebih dari dua kali lipat," kata Damiin Bizzi, sekretaris pers Organisasi Buruh dan Pekerja Kota Cordoba.
Para pekerja menyoroti bagaimana negara itu bersiap menghadapi skenario kasus yang paling buruk dari pandemi virus corona yang telah menginfeksi 1,8 juta orang di seluruh dunia dan menelan sedikitnya 115.242 korban jiwa.
Argentina sendiri bergerak secara agresif untuk memerangi penyebaran virus corona, dengan pemberlakuan karantina nasional sejak pertengahan Maret. Pemerintah juga menutup perbatasan guna memperlambat kenaikan kasus COVID-19, yang kini tercatat lebih dari 2.200 infeksi dan 95 kematian.
Provinsi utama Cordoba, yang menjadi kota terpadat kedua setelah Buenos Aires, melaporkan sedikitnya 206 kasus COVID-19 dengan lima kematian, menjadikannya wilayah paling parah terdampak corona setelah Provinsi Buenos Aires beserta ibu kota.
Berita Terkait
-
Ringankan Ojol saat Covid-19, Pertamina Beri Cashback 50 Persen
-
Menantang Maut, Gerombolan Bocah Nekat Main di Jalan Tol
-
6 Arahan Jokowi Lawan Corona: Uji Sampel hingga Penegakkan Hukum
-
Masih Buka saat PSBB, Plaza Kenari Mas Ditutup Satpol PP
-
Viral Pengendara Motor Berlapis Plastik, Warganet: Demi Lawan Corona!
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu