Suara.com - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 memiliki dampak ke berbagai sektor usaha, salah satunya seperti usaha Panti Pijat Tunanetra. Selama pandemi Corona, pendapatan usaha Panti Pijat merosot drastis hingga terpaksa ditutup dan karyawan dirumahkan.
Hal itu seperti terjadi pada salah satu panti bernama Panti Pijat Tunanetra Santa I yang berada di Jalan Cipaku I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Mukhid (27), salah satu pegawai Panti Pijat Tunanetra Santa I, mengatakan, bahwa pihaknya terpaksa menutup panti lantaran adanya pandemi virus Corona.
"Kita tutup dari tanggal 19. Karena lagi begini juga dan ada imbauan bahaya Corona," kata Mukhid saat berbincang dengan Suara.com, pada Senin (21/4/2020).
Semenjak virus Corona masuk Indonesia, warga yang datang ke pantinya terus alami penurunan.
"Semenjak Corona ini jadi sepi yang dateng. Sampai siang saja bisa cuma dapet 2 pasien saja. Mungkin lagi begini takut," ungkapnya.
Sepinya pasien yang datang kata Mukhid, pengelola panti pijat terpaksa harus memutuskan untuk merumahkan para karyawannya yang notabene sebagai penyandang disabilitas tunanetra.
"Ya selama ditutup. Para juru pijat juga kemudian pada diliburin," tuturnya.
Lebih lanjut, ia pun berharap agar pandemi virus Corona bisa segera selasai. Hal itu agar pendapatan dan aktivitas Panti Pijat Tunanetra kembali normal.
Baca Juga: Dibanding Singapura, Ekonomi Indonesia Tak Terlalu Parah Dihantam Covid-19
"Ya mudah-mudahan saja ini cepat selesai mas. Biar ada pasien lagi yang datang ke sini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mereka Kelaparan karena Wabah Corona, Mencuri Beras sampai Meninggal Dunia
-
Curhat Tunanetra saat Corona: Tak Laku Jual Kerupuk hingga Diusir Mengamen
-
Usai Kena Corona, Budi Karya Sumadi Segera Kerja Lagi Jadi Menhub
-
Pengantin Pria Ini Menangis, Orang Tua Tak Bisa Datang karena Corona
-
10 Potret Imbauan Warga Saat Tutup Akses Jalanan Karena Corona, Kocak Abis
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah