Suara.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi seorang ayah menganiaya anak kandungnya. Sang anak yang dipukuli oleh ayahnya itu menangis meminta ampun agar tak lagi dipukuli.
Aksi kekerasan tersebut diduga lantaran sang ayah kesal istrinya pergi meninggalkan ia dan kedua anaknya.
Video tersebut tersebar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @info.netijen. Video tersebut diduga terjadi di Sibolga, Sumatera Utara.
Dalam video tersebut tampak seorang pria yang memarahi anak lelakinya. Bahkan, pria yang tak lain adalah ayahnya itu memukuli anak itu hingga terjatuh.
"Sudah tahu kau rasanya," kata si ayah seperti dikutip Suara.com, Selaa (21/4/2020).
"Iya sakit pak," jawab si anak ketakutan.
"Sakit? itu gara-gara mama kau ini. Ku sekolahkan dirimu tapi mamamu tak membutuhkan dirimu. Buat apa aku kasih makan kalian. Sekarang pikirkan adikmu ini, ngerti kau. Bicara kau sama mamamu. Bilang, ngomong!" teriak si ayah.
Sang anak yang ketakutan itu menuruti kemauan ayahnya. Ia meminta agar ibunya bisa kembali pulang.
"Ma pulanglah ma, sudah merasa aku dibikin bapak. Nggak dipedulikan kami, nggak dikasih kami makan," kata si anak terbata-bata.
Baca Juga: Komnas HAM: Penerapan PSBB Masih Berbenturan Dengan Penyelamatan Ekonomi
Sang ayah kembali memukul tubuh anak itu hingga terjatuh. Ia menangis menahan sakit dan memohon ampun kepada ayahnya.
Aksi keji sang ayah mengundang amarah warganet. Publik mendesak agar sang ayah segera ditangkap.
Sementara itu, Humas Polres Sibolga Iptu AR Sormin membenarkan insiden tersebut. Pihaknya telah mendapatkan laporan atas dugaan kasus enganiayaan terhadap anak.
Dalam laporan tersebut, terlapor berinisial RM yang merupakan orang tua korban. Sementara korban sendiri yang disiksa baru berusia 11 tahun.
Sang pelapor tak lain adalah kakek korban. Ia mengetahui sang cucu dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri saat tetangganya memberitahu video yang viral tersebut.
"Sudah kita terima laporan, buat visum dan ambil keterangan para saksi. Bila bukti sudah cukup kita akan mengarah pada upaya hukum lain," ujarnya.
Berita Terkait
-
Viral Video Bocah Pencuri Ditendang Kepalanya, Warganet Tak Terima
-
Kasus Pelecehan pada Anak selama Karantina Naik Meski Dilaporkan Turun
-
KPAI Dorong Adik Pelaku Pembunuhan di Sawah Besar Turut Direhabilitasi
-
Anak Dianiaya Bapaknya Pakai Kunci Motor, Muka hingga Matanya Memar
-
Bocah 4 Tahun Dianiaya Pacar Ibunya, Alat Kelaminnya Sampai Dipotong
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen