Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan larangan mudik bagi masyarakat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengatasi penyebaran virus Covid-19 di Tanah Air.
Pengkotbah sekaligus ulama Syekh Ali Jaber turut meminta masyarakat untuk tidak mudik. Menurutnya, kesehatan keluarga di kampung halaman menjadi hal yang paling utama.
"Ayo jangan mudik, jangan pikirkan bagaimana kita bertemu keluarga. Tapi kita utamakan kesehatan keluarga," kata Ali di Gedung BNPB, Selasa (21/4/2020).
Imam Masjid Nabawi mengaku tidak akan mudik ke kampung halaman di Kota Madinah, Arab Saudi. Keputusan itu harus dia ambil meski punya kesempatan untuk mudik.
"Mohon jemaah sekalian jangan biarkan wabah ini menular kepada seluruh negeri kita, apalagi mudik. Saya saja orang Madinah, orang tua saya berada di sana. Saya sudah mengambil keputusan tahun ini tidak mudik walaupun ada kesempatan saya bisa mudik," sambungnya.
Ali mengaku, bukannya dia enggan mudik dan memutus tali silaturahmi bersama orang tuanya. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 yang melanda berbagai belahan negeri memaksanya untuk tidak mudik.
"Orang tua adalah surga kita di dunia. Makanya kita ingin silaturahim dengan mereka. Kita tidak mau tinggalkan mereka tapi kondisi yang meruntuhkan," beber Ali.
Sejurus dengan hal tersebut, Ali mengingatkan bahaya jika mudik tetap dilaksanakan. Penularan Covid-19, kata dia bisa terjadi melalui orang tanpa gejala (OTG) yang didominasi oleh anak muda.
"Dia kena sakit dia sudah positif corona. Pulang ke rumahnya bersalaman dengan orang tua yang sudah tua. Barangkali ada diantaranya keluarga yang sakit-sakitan. Di situlah menular penyakit ini dan bisa mengakibatkan meninggal orang tuanya," tutupnya.
Baca Juga: Curhat Tunanetra saat Corona: Tak Laku Jual Kerupuk hingga Diusir Mengamen
Berita Terkait
-
Sembari Menangis, Syekh Ali Jaber: Jangan Keras Kepala, Ramadhan di Rumah
-
Usai Kena Corona, Budi Karya Sumadi Segera Kerja Lagi Jadi Menhub
-
Tes Swab Tidak Batalkan Puasa Ramadan, Kata Ulama Malaysia
-
Komnas HAM: Penerapan PSBB Masih Berbenturan Dengan Penyelamatan Ekonomi
-
Hotman Paris Unggah Ceramah Syekh Ali Jaber Bahas Corona, Warganet Memuji
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan
-
Pemerintah Diingatkan Harus Cepat Tangani Thrifting Ilegal, Telah Rugikan Negara Rp7,1 Triliun
-
Jelang Nataru, Menhub Dudy Bahas Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara Bersama Maskapai