Suara.com - Presiden Joko Widodo resmi mengeluarkan kebijakan untuk melarang perantau mudik ke kampung halaman. Namun pada Selasa (21/4/2020), masih banyak penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur yang berangkat ke luar kota dengan menggunakan bus.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jhoni menyebut pihaknya masih belum dapat memberlakukan pelarangan terhadap pemudik. Alasannya, larangan dari pemerintah baru akan dimulai pada Jumat (24/4/2020) mendatang.
"Masih biasa saja. Ya, masih dibiarkan dulu (penumpang masih mudik). Kan masih dipersiapkan mengenai aturan (kebijakan Jokowi). Statement Pak Jokowi kan sudah jelas itu, untuk persiapannya tolong disiapkan," kata Jhoni dihubungi Suara.com.
Dia mengaku masih menunggu dari pihak terkait yang menaungi kebijakan larangan mudik, yakni Kementerian Perhubungan. Sehingga bila aturan sudah ada, pihaknya dapat melakukan pelarangan pemudik di Terminal Kampung Rambutan.
"Nanti persiapannya kan itu dari Kemenhub. Yang menyiapkan itu. Kami nanti akan menjalankan," ujarnya.
Dia juga belum bisa memastikan mengenai tiket yang sudah lebih dulu dipesan para pemudik bisa dipulangkan atau tidak.
"Ya, tunggu aturannya dulu. Kaya gimana aturannya. Saya enggak bisa bicara kan baru mau dipersiapkan aturannya. Kalau belum ada aturannya saya enggak bisa ngomong," katanya.
Dia mengatakan pihaknya kini masih menerapkan imbauan kepada pemudik terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dari aturan PSBB itu, bus hanya bisa diisi sebanyak 50 persen dari jumlah kapasitasnya.
Meski begitu, Jhoni menyebut bahwa jumlah penumpang yang melaksanakan mudik melalui Terminal Kampung Rambutan kini sudah menurun drastis. Apalagi, data per hari ini sampai pukul 14.00 WIB, hanya 200 orang pemudik.
Baca Juga: Diduga Kena PHK saat Corona, Pemuda di Kembangan Gantung Diri di Indekos
Menurutnya, sebelum ada wabah Corona, per hari Terminal Kampung Rambutan, bisa mengangkut penumpang mencapai dua ribu orang sampai tiga ribu keluar Jakarta.
"Sudah menurun drastis. Hari ini hanya 200 orang pemudik," kata dia.
Berita Terkait
-
Jokowi Resmi Larang Mudik, Anies Tetap Tunggu Arahan Luhut
-
Imam Masjid Nabawi Syekh Ali Jaber: Saya Orang Madinah Tidak Mudik
-
Jumat Pekan Ini, Larangan Mudik Bagi Warga Mulai Diberlakukan
-
Jokowi Larang Mudik, MTI: Larang Juga Angkutan umum dan Pribadi Beroperasi
-
Larangan Mudik, DPR Minta Akses Transportasi Umum Lintas Provinsi Ditutup
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf