Suara.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Batam menjadi klaster terbesar transmisi lokal penularan Covid-19 di Kepulauan Riau. Di klaster ini, sedikitnya ada 15 ASN yang menjadi pasien Covid-19. Penularannya terjadi di lingkup instansi tersebut.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana mengungkapkan, bahwa yang lebih dulu terindikasi terpapar Covid-19 di klaster Dinas Pemberdayaan Perempuan Batam berasal dari pasien berinisial SA yang merupakan kasus nomor 60 di Kepri.
"Memang yang pertama ditangani tim medis dari klaster PP Kota Batam ini adalah YY kasus nomor 14. Namun, ternyata setelah penelusuran lebih mendalam diketahui justru gejala awal ternyata dikeluhkan oleh SA," kata Tjetjep kepada Batamnews (jaringan Suara.com), Rabu (22/4/2020).
SA ini, lanjut Tjetjep, justru lebih dulu merasakan sakit dengan gejala Covid-19 ini, namun tidak dilakukan pengobatan dan tidak dilaporkan, tetapi ada jeda beberapa waktu dibiarkan oleh yang bersangkutan.
Dari hasil telaah lebih dalam, juga diketahui bahwa SA ini lebih dulu bepergian ke Jakarta dari pada YY. Diperkirakan dari riwayat perjalanan dari Jakarta ini SA terpapar Covid-19.
"SA lebih dulu bepergian ke Jakarta, sementara YY belakangan. Namun, YY ini lebih cepat diketahui gejalanya dan ditangani oleh tim medis," ujarnya.
Tjetjep yang juga merupakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri ini menegaskan, bahwa SA ini terlebih dulu memiliki gejala Covid-19 dibandingkan dengan YY.
Sehingga, karena YY ini lebih awal diketahui, pada saat itu tim menetapkan YY sebagai kasus yang merupakan klaster PP kota Batam.
"Untuk itu kita luruskan, sehingga akan lebih detail diketahui runutan penyebaran di kloster PP kota Batam ini," tegas Tjetjep.
Baca Juga: Warga Batam yang Jual HP Rusak untuk Beli Beras Kini Kebanjiran Sembako
Berita Terkait
-
Dukung Larangan Mudik, DPR: Bukan Maksud Jokowi Halangi Silaturahmi Warga
-
Sehari Naik 1.000 Kasus Corona, Singapura Dibayangi Ledakan Pandemi
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
CEK FAKTA: Anies Dipuji Dunia karena Selamatkan Indonesia dari Corona?
-
Di Masa Pandemi, Warga Diminta Ikuti Imbauan Pemerintah Bukan Sumber Lain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Dibiayai Rakyat Sampai Masuk Lubang Kubur, Menhan Minta Prajurit TNI Hormati dan Lindungi Rakyat
-
Prabowo 'Gebrak Meja', Utang Whoosh Rp1,2 T per Tahun Dibayar Pakai Duit Rampasan Koruptor
-
Terkuak! Alasan Bripda W Habisi Dosen di Jambi, Skenario Licik Gagal Total Gara-gara Wig
-
Cekik hingga Tinju Korbannya, 2 Cewek Kasus Penganiayaan di Sulsel Cuma Dihukum Bersihkan Posyandu
-
Istana Pasang Badan! 7 Fakta Prabowo Siap Gelontorkan Rp1,2 T per Tahun untuk Bayar Utang Whoosh
-
Detik-detik Mengerikan Banjir Bandang Seret Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Kendal, 3 Tewas 3 Hilang
-
Keji! Nenek Mutmainah Tewas, Jasadnya Diduga Dibakar dan Dibuang Perampok ke Hutan
-
Subsidi Menyusut, Biaya Naik: Ini Alasan Transjakarta Wacanakan Tarif Baru
-
Strategi Baru Turunkan Kemiskinan, Prabowo Akan Kasih Fasilitas buat UMKM hingga Tanah untuk Petani
-
Empat Gubernur Riau Tersandung Korupsi, KPK Desak Pemprov Berbenah