Suara.com - Komisi V DPR mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang melarang masyrakat untuk mudik ke kampung halaman pada tahun ini. Larangan itu dibuat demi mencegah penyebaran Covid-19 lebih meluas.
Wakil Ketua Komisi V DPR, Ridwan Bae menilai kebijakan tersebut bukan berarti pemerintah ingin menghalangi silaturahmi masyarakat dengan keluarga di kampung halaman saat lebaran. Melainkan sebagai upaya memutus mata rantai Covid-19.
"Ya, sebagai Presiden wajar beliau memperhatikan rakyatnya. Kebijakan Pak Jokowi melarang pemudik untuk mudik, itu saya kira kebijakan yang bijak. Tentu dilandasi dengan pemikiran bahwa Pak Jokowi tidak bermaksud menghalangi silaturahmi keluarga. Maksud Pak Jokowi lebih kepada mengantisipasi persoalan tular menular corona," kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Terkait kebijakan larangan mudik, Ridwan meminta agar jajaran kementerian terkait dapat menindaklanjuti dengan membuat aturan dan kebijakan turunannya.
"Artinya kementerian terkait dengan kebijakan presiden ini, tentu harus menyesuaikan. Mengambil langkah sesuai dengan kebijakan presiden itu harus, misalnya Kemenhub," ujar Ridwan.
Sebelumnya, anggota Komisi V DPR Irwan meminta Kementerian Perhubungan menutup akses transportasi umum antar provinsi seiring kebijakan Presiden Jokowi yang melarang seluruh masyarakat untuk mudik.
Ia mengatakan, tidak hanya jalur darat, jalur laut maupun udara terkait perjalanan mudik lintas provinsi harus ditutup, terkecuali untuk kebutuhan logistik.
"Ya kalau sudah pelarangan mudik, akses darat laut dan udara di luar alur logistik dan lainnya. Ya ditutup dari Jakarta," kata Irwan kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).
Menurutnya, pemerintah harus membuat sejumlah skema terkait pelarangan mudik melalui menteri perhubungan untuk menutup akses transportasi umum tersebut. Ia berujar penutupan bisa dilakukan apalagi dengan pemberlakuan pembatasan sosiak berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah.
Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik, Polisi Tutup Tol Jakarta-Cikampek II Elevated
"Ya bisa saja, tidak mungkin dong, pemerimtah larang mudik tapi skemanya masih sama seperti saat ini. Jadi jangan sekadar bilang melarang mudik, tapi harus benar-benar diinstruksikan ke pembantunya ke pembantunya dalam mensukseskan pelarangan mudik ini," kata Irwan.
Namun demikian, penutupan akses transportasi umum tersebut juga harus diiringi dengan jaminan kebutuhan hidup bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari sektor tersebut.
Berita Terkait
-
Guru Besar UI: PSBB DKI Jakarta Belum Optimal, Mudik Mesti Dilarang
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
Dilarang Mudik, Ramai Warga Batalkan Tiket Kereta di Stasiun Pasar Senen
-
Dampak Ekonomi Akibat Larangan Mudik Saat Corona, Ini Penjelasan Pakar
-
Polda Metro Jaya Dirikan 19 Pos Pengamanan Larangan Mudik, Ini Lokasinya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Geger Rusuh di Kalibata: Polisi Periksa 6 Saksi Kunci, Ungkap Detik Mengerikan
-
Prabowo Minta Maaf soal Listrik Belum Pulih di Aceh: Keadaannya Sulit
-
Eks Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dan Satori Segera Ditahan, Ini Penjelasan KPK
-
KPK: Semua Anggota Komisi XI DPR Berpeluang Jadi Tersangka Korupsi BI-OJK
-
7 Fakta Mencekam Rusuh Kalibata: 2 Nyawa Matel Melayang, 100 Orang Mengamuk Brutal
-
5 Petani di Bengkulu Selatan Tertembak usai Konflik Lahan Memanas, Ini Kronologinya!
-
Pulang dari Rusia: Prabowo Minta Maaf di Aceh Tamiang, Pesan Jangan Tebang Pohon Sembarangan!
-
Komitmen Tata Kelola Kian Kuat, BNI Borong Dua Penghargaan ARA 2024
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar