Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikecam ahli medis, setelah menyampaikan saran nyeleneh dalam konteks memerangi virus corona covid-19.
Presiden berusia 73 tahun itu menyebut, cairan disinfektan bisa menyembuhkan pasien positif covid-19.
Trump mengatakan, cairan disinfektan tersebut bisa menyembuhkan pasien positif corona kalau disuntikkan ke yang bersangkutan.
Gagasan dari orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu dinilai banyak pihak amat berbahaya. Ide nyeleneh itu disebut-sebut tak pantas keluar dari mulut pejabat negara.
"Saya tak paham orang bodoh seperti ini bisa memegang jabatan tertinggi di Amerika Serikat," ujar Walter Shaub, mantan direktur Kantor Etika Pemerintahan AS, dikutip dari The Guardian, Jumat (24/4/2020).
"Saya tidak percaya bahwa pada tahun 2020 saya harus memperingatkan siapa pun yang mendengarkan presiden, bahwa menyuntikkan disinfektan dapat membunuh Anda," tambahnya.
Robert Reich, profesor kebijakan publik di University of California, turut mengecam ocehan Donald Trump dengan menyebut apa yang disampaikannya sebagai sebuah propaganda.
"Briefing Trump secara aktif membahayakan kesehatan masyarakat. Boikot propaganda. Dengarkan para ahli. Dan tolong jangan minum disinfektan," kata Robert Reich.
Donald Trump menyampaikan gagasan menyuntik disinfektan ke tubuh bisa menyembuhkan corona, saat menghadiri pengarahan satuan tugas virus Corona di Gedung Putih, Kamis (23/4/2020).
Baca Juga: Trump Buka Suara Soal Kabar Kim Jong Un Sakit Parah
"Saya lihat disinfektan bisa merobohkan (virus corona) dalam satu menit. Satu menit! adakah kita bisa melakukan sesuatu dengan menyuntikannya ke dalam tubuh?" ujar Trump.
"Akan sangat menarik untuk memeriksanya. Jadi Anda harus dalam sepengetahuan dokter, tetapi kedengarannya itu (menyuntikan disinfektan) sangat menarik," tambahnya.
Berita Terkait
-
Trump Buka Suara Soal Kabar Kim Jong Un Sakit Parah
-
AS Setop Dana untuk WHO, China Malah Tambah Donasi Rp 466 Miliar
-
Trump Minta Pembatasan Sosial Selama Ramadan Sama Seperti saat Paskah
-
Tanggapi Ancaman Trump, Iran: Hancurkan Teroris Amerika di Teluk Persia
-
Sah, Donald Trump Batasi Imigrasi ke AS Selama Pandemi Virus Corona
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung