Suara.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat disebut selalu mementingkan keselamatan jiwa masyarakat di tengah pandemi virus corona covid-19. Salah satunya dengan cara meminta masyarkat muslim untuk sementara melaksanakan salat tarawih di rumah saat Ramadan.
"Masyarakat harus tahu, jika Salat Tarawih berjamaah lebih banyak mudarat daripada manfaat. Untuk keselamatan jiwa bersama, salat di rumah masing-masing," ujar Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan di Pontianak, Sabtu (25/4/2020).
Norsan menuturkan, Pemprov Kalbar selalu bersama dengan Fatwa MUI. Ia juga mencontohkan pelaksanaan ibadah salat Jumat berjamaah yang hingga hari ini juga masih ditiadakan.
"Karena kita melihat manfaatnya itu tadi. Karena jika ada satu saja yang tertular memegang sajadah nanti ada orang pegang lagi, bisa kena. Karena virus ini penularannya memang cepat," tuturnya.
Norsan berharap usaha pemerintah untuk menangani pandemi COVID-19 di Kalbar bisa membuahkan hasil maksimal pada awal bulan Mei ini.
"Yang positif bisa sembuh semua dan PDP bisa sembuh semua. Sehingga mata rantainya terputus. Kalau sudah terputus tidak ada yang kebangkitan lagi," kata Norsan.
Secara terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat Basri Har mengimbau kepada masyarakat Muslim untuk mematuhi himbauan pemerintah terkait ibadah di rumah selama bulan Ramadhan tahun ini.
"Puasa kali ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, bahkan ini mungkin yang pertama kali terjadi di Indonesia dimana kami dari MUI mengeluarkan fatwa untuk memperbanyak ibadah di rumah dan tidak ke masjid untuk sementara ini guna menghindari dampak meluasnya COVID-19," kata Basri.
Pelaksanaan puasa di bulan Ramadhan memasuki hari kedua. Pandemi COVID-19 memberikan kesan berbeda pada puasa kali ini.
Baca Juga: Viral Video Imam Salat Tarawih Menangis, Witir Diulang Berkali-kali
Pemerintah juga mengeluarkan imbauan untuk melaksanakan ibadah selama bulan Ramadhan di rumah masing-masing, seperti Shalat Tarawih, tadarus Al-Qur'an, serta buka puasa bersama. Kendati begitu, di Kota Pontianak masih banyak masjid dan surau yang melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah.
"Itu kembali lagi kepada masyarakat. Kalau MUI sifatnya tausiah atau imbauan. Kembali kepada kesadaran masing-masing dan pemerintah melihatnya," ujarnya.
Basri menuturkan pembatasan ini sebetulnya bentuk dari langkah pemerintah untuk melakukan penyelamatan diri terhadap masyarakat. Ia pun mengaku keadaan ini membuat pihaknya menjadi serba salah.
"Jadi yang bisa kepolisian yang punya kewenangan membubarkan," ungkap Basri. (Antara)
Berita Terkait
-
Rumah Dekat Terminal, Seorang Ibu Jadi Pasien ke-16 Corona di Solo
-
Penerbangan di Selandia Baru Ditutup, 24 WNI Susah Pulang ke Indonesia
-
Kosong Melompong, Pemudik Gigit Jari saat Datangi Terminal Kp Rambutan
-
Banyak Warga Miskin Tak Dapat Bantuan Sembako di Jakarta
-
Dikritik Terbatasnya Akses, Jepang Luncurkan Tes Drive Thru Pertama
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
Terkini
-
Pemulihan Cikande: 558 Ton Material Radioaktif Berhasil Diangkut Satgas Cesium-137
-
Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Peringatkan 11 Kelurahan di Pesisir Utara
-
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang & Mandiri Agen
-
KAI Siap Suplai Data dan Beri Kesaksian ke KPK soal Dugaan Mark Up Proyek Whoosh
-
Komisi Yudisial Periksa 3 Hakim Kasus Tom Lembong, Hasilnya Belum Bisa Dibuka ke Publik
-
Di Sidang MKD: Ahli Media Sosial Sebut Isu Demo Agustus Sarat Penggiringan Opini
-
PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?
-
Onad Ajukan Rehabilitasi Akibat Penyalahgunaan Narkotika, Polisi Masih Tunggu Assessment
-
Prabowo Minta Pesawat Airbus A-400M Dilengkapi Modul Ambulans Hingga Alat Hadapi Kebakaran Hutan
-
Amnesty International Ingatkan Prabowo: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Jadi Akhir dari Reformasi