Suara.com - Sebanyak 24 warga negara Indonesia (WNI) terpaksa harus tinggal sementara di Selandia Baru sampai awal Juni 2020. Mereka kesulitan untuk pulang ke tanah air dikarenakan tidak adanya penerbangan selama pandemi virus Corona Covid-19.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan 24 WNI tersebut datang ke Selandia Baru dengan beragam urusannya. Penyebab mereka terjebak itu kemungkinan karena tidak mengetahui atau tidak mendengar soal imbauan dari pemerintah Indonesia untuk cepat kembali ke tanah air.
"Dari pemerintah kita untuk segara kembali ke Indonesia waktu itu untuk mengantisipasi terbatasnya penerbangan dan juga closer penerbangan dari berbagai negara untuk transit," kata Tantowi dalam sebuah acara diskusi, Sabtu (25/4/2020).
Alhasil mereka harus menunggu Selandia Baru membuka kembali penerbangan internasionalnya, paling cepat pada awal Juni. Itu pun harus melihat Australia sebagai negara transit.
Ia menyebut jika Australia belum membuka penerbangan, maka para WNI itu pun harus tetap menunggu.
"Mereka ini saat ini ya terpaksa menikmati New Zealand sampai bosan," ujarnya.
Sementara itu, Tantowi memastikan tidak ada WNI yang bermukim di Selandia Baru terkena Covid-19. Jumlah WNI yang tinggal di sana itu ada 7.000 orang, di mana 1.300 di antaranya ialah pelajar dan mahasiswa.
"Syukur alhamdulillah, sampai saat ini belum ada WNI yang terpapar virus," ucap Tantowi.
Meski begitu pihaknya selalu memonitoring keadaan para WNI tersebut. Ia mengakui kalau kerja sama para WNI di sana berjalan dengan baik. Salah satu faktor pendukungnya ialah dikarenakan terbangunnya simpul-simpul masyarakat yang terus bergerak untuk memperhatikan satu sama lain.
Baca Juga: Tak Peduli Ada Corona dan Ramadan, 3 Pasang Remaja Asyik Mesum di Hotel
Berita Terkait
-
Kosong Melompong, Pemudik Gigit Jari saat Datangi Terminal Kp Rambutan
-
Banyak Warga Miskin Tak Dapat Bantuan Sembako di Jakarta
-
Dikritik Terbatasnya Akses, Jepang Luncurkan Tes Drive Thru Pertama
-
Masuk Babak Baru! 3 Provokator Tolak Mayat Perawat Bakal Segera Disidang
-
Pasien Corona Dapat Memperlihatkan Tanda-Tanda Serangan Jantung Klasik
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang
-
Jutaan Wisatawan Serbu Yogyakarta, Kedatangan Lebih Tinggi dari Keberangkatan
-
Megawati Teken SK Baru! Dolfie Jadi Ketua DPD PDIP di Jateng
-
Ruang Genset Kantor Wali Kota Jaksel Terbakar, 28 Personel Gulkarmat Diterjunkan