Suara.com - Warga sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digegerkan dengan bantuan makanan berlabelkan 'nasi anjing' lengkap dengan gambar kepala anjing di bungkusannya.
Nasi berbungkus yang berlabel ‘Nasi Anjing Nasinya Orang Kecil Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting’ tersebut sontak menimbulkan reaksi sejumlah orang.
Kenapa mesti dinamai ‘nasi anjing’ sehingga membuat orang meragukan kehalalan bantuan makanan tersebut? Polisi pun sampai turun tangan mengusut temuan bantuan nasi anjing yang menghebohkan.
Pada Senin 27 April 2020, Polda Metro Jaya turun tangan dan memeriksa status halal nasi anjing yang dibagikan komunitas ARK Qahal pada Minggu 26 April 2020.
Berikut fakta-fakta tentang nasi anjing seperti dirangkum laman Hops.id--jaringan Suara.com--, Senin (27/4/2020):
1. Makanan halal
Polda Metro Jaya memastikan nasi anjing yang dibagikan kepada warga Tanjung Priok dibuat dari bahan yang halal.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengemukakan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, makanan siap santap dengan bungkus berlogo kepala anjing disertai tulisan Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting, merupakan makanan halal.
2. ‘Tagline’ nasi anjing
Baca Juga: Bikin Heboh Usai Sebar Bantuan 'Nasi Anjing', Kantor ARK Qahal Kini Tutup
Polisi telah menggali keterangan pembuat nasi anjing. Menurut polisi pengelola makanan siap santap itu mengaku memang sengaja menggunakan nama nasi anjing. Istilah anjing merujuk pada sifat setia dan mampu bertahan hidup yang ada pada anjing.
“Istilah yang digunakan dengan nama anjing karena menganggap anjing hewan yang setia dan nasi anjing karena porsinya lebih besar sedikit dari nasi kucing dan diperuntukkan untuk orang kecil untuk bertahan hidup,” kata Yusri kepada wartawan.
3. Komposisi nasi anjing
Polisi memastikan komposisi nasi tersebut bukan dari daging anjing yang haram bagi muslim. Lauk pauknya adalag cumi, sosis sapi, sampai teri.
4. Klarifikasi pembuat nasi anjing
Setelah memicu kontroversi, beredar viral video pembuat nasi anjing di media sosial.
Berita Terkait
-
Bikin Heboh Usai Sebar Bantuan 'Nasi Anjing', Kantor ARK Qahal Kini Tutup
-
Bikin Geger Kasih Bantuan 'Nasi Anjing', Kantor ARK Qahal Didatangi Polisi
-
Sebut Sudah Damai Soal Bantuan Nasi Anjing, ARK Qahal: Jangan Ungkit Lagi
-
Sempat Merasa Dilecehkan, Warga Priok dan Pemberi Bantuan Nasi Anjing Damai
-
Geger Bantuan 'Nasi Anjing', Anggota DPR: Sangat Tidak Sensitif
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati