Suara.com - Penerapan physical distancing atau jaga jarak tampaknya masih belum sepenuhnya ditaati masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) saat masuk bulan Ramadan.
Terbukti, seperti yang terjadi di kota Ternate. Sebagian warga di sana tampaknya tak peduli dengan virus mematikan asal China ini karena setiap jelang berbuka puasa, pasar-pasar dan sejumlah lokasi penjual takjil masih ramai dikunjungi.
Mencermati hal itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara Gatot Manan menyebut pemandangan menjelang buka puasa ini sungguh mengerikan.
"Wabah Covid yang memuncak tidak membuat masyarakat takut. Kesibukan transaksi takjil Ramadhan terlihat luar biasa ramai. Penjual berkerumun. Pembeli juga berkerumun. Imbauan saling berjarak dianggap angin lalu," kata Gatot dalam pesan singkat yang diterima TIMES Indonesia-- jaringan Suara.com, Senin (27/4/2020).
Imbauan memakai masker masih saja tak dihiraukan sebagian warga, padahal ada masker yang harganya sangat terjangkau. Namun kata dia, orang memilih gorengan sebagai prioritas, kesadaran tandas di titik nol.
Menurutnya, masih ada warga memikirkan hasil sesaat. Mumpung waktu puasa, kesempatan di bulan yang berkah. Tiap orang bebas berjualan, bermodal alat masak di rumah menghasilkan aneka kue dan penganan. Cara sederhana mendapatkan rejeki.
Namun, kerumunan yang dihasilkan mengerikan. Keramaian tampak dimana-mana. Kemacetan sepanjang Pasar Higenis hingga Duafa Center. "Bom mematikan sedang berserakan di mana-mana," kata dia.
Ia khawatir, Maluku Utara sedang meratapi masyarakatnya sendiri. Sebegitu abai untuk keselamatan anak istri, sanak famili, dan tetangga.
Kekhawatiran Gatot bukan tanpa alasan, Pasien positif covid melonjak beberapa hari terakhir. Dua hari lalu (Jumat 24 April 2020) pasien positif naik dua kali lipat dari 8 orang menjadi 12. Selang dua hari (Minggu 26 April 2020) kembali naik dua kali lipat menjadi 26 positif Covid-19.
Baca Juga: Anak Murka Emaknya Dijadikan Selingkuhan, ABG Dibunuh Tetangga Sendiri
"Pasien tersebut sebelumnya beredar di kesibukan kota. Bom waktu semakin tersebar. Tidak tahu lagi siapa terpapar. Carrier pembawa Covid bisa tanpa gejala - OTG. Mereka menebar Covid di berbagai kawasan. Masif menyebar di kerumunan," sesalnya
Gatot menyarankan, transaksi jual beli harus ada yang mengatur. Penjualan takjil dilarang di tempat umum, hal itu kata dia bukan melarang orang mencari nafkah. Namun dilarang menebarkan bom mematikan di kerumunan.
"Penjualan diperbolehkan di rumah masing-masing secara online. Pembeli dilarang membeli langsung. Semua transaksi hanya lewat online. Tentu saja hanya penjual dengan smartphone bisa melayani pesanan," kata dia.
Ia mengakui, tak semua penjual memiliki smartphone, untuk itu perlu diakomodasi. Mereka cukup menjadi pemasok pada penjual yang diberbolehkan.
Lanjut Gatoto, peran RT/RW sangat besar. Pengaturan penjualan diserahkan tiap RT/RW. Pengurus RT/RW melibatkan pemuda untuk mengelola penjualan. Data penjual dan petugas delivery pengiriman diinfromasikan. Lengkap dengan nomor hape yg bisa dihubungi.
"Pembelian dilarang secara langsung. Anak-anak muda diberikan tanggung jawab mengelola transaksi online," katanya.
Berita Terkait
-
Pasien Positif Virus Corona di Jakarta Tembus 3.832 Orang, 387 Meninggal
-
Habis dari Bandung, Warga Serang Banten Langsung Positif Corona
-
2 Bulan Wabah Corona, Polri Tangani 97 Kasus Hoaks COVID-19
-
Haru, Begini Kesaksian Petugas Pemulasaran Jenazah Pasien Virus Corona
-
Pak Haji di Pulogadung Digeruduk karena Larang Tarawih: Saya Maafkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun