Suara.com - Markas besar Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, secara resmi merilis tiga video pendek yang menunjukkan adanya benda terbang asing atau biasa dikenal dengan sebutan UFO.
Perilisian video itu sekaligus mengkonfirmasi kebenaran video yang sebelumnya telah disebar salah satu perusahan swasta dan kini memenuhi internet.
Sebuah video yang diunggah Pentagon menunjukkan sebuah benda terbang tengah bergerak cepat saat direkam menggunakan kameria inframerah.
Sementara dua video lainnya berisi reaksi dari anggota layanan yang terlihat kagum dengan kecepatan benda terbang tersebut. Salah satu dari mereka menyebut benda itu merupakan drone.
Angkatan Laut AS telah mengakui kebenaran video itu sejak September 2019 lalu. Namun, mereka baru merilisnya secara resmi saat ini.
"Hal ini untuk menjernihkan kesalahpahaman oleh publik tentang apakah rekaman yang telah beredar itu nyata atau tidak, atau ada lebih banyak video," kata juru bicara Pentagon, Sue Gough sebagaimana dilansir CNN, Selasa (28/4/2020).
Setelah dilakukan peninjauan secara menyeluruh, Gough menegaskan benda terbang tersebut dipastikan tak masuk dalam kategori yang bisa membahayakan keamanan.
"Benda itu juga tidak melanggar untuk mendapat investigasi lanjutan terkait penyerbuan ruang udara oleh fenomena udara tak dikenal," jelas Gough.
Pentagon telah mempelajari berbagai rekaman penemuan benda-benda terbang tak dikenal sebagai bagian dari program rahasia yang diluncurkan mantan Senator Harry Reid dari Nevada.
Baca Juga: NASA Tak Sengaja Ambil Gambar UFO ?
Program ini diluncurkan pada 2007 dan berakhir pada 2012. Pentagon mengakhiri program itu karena mereka menilai ada prioritas lain yang lebih membutuhkan pendanaan.
Kendati demikian, mantan kepala program rahasia itu, Luis Elizondo kepada CNN pada 2017 lalu, menyebut keberadaan benda-benda terbang tak dikenal sebagai bukti bahwa manusia bukanlah satu-satunya mahkluk cerdas yang ada disemesta.
"Pesawat-pesawat ini menampilkan karakteristik yang saat ini tidak ada dalam inventaris AS atau dalam inventaris asing yang kami ketahui," beber Elizondo.
"Ada bukti yang sangat kuat bahwa kita mungkin tidak sendirian (di alam semesta)," kata dia.
Berita Terkait
-
Harga Minyak Dunia Rontok Lagi, Kini di Bawah 20 Dolar AS per Barel
-
Penderita COVID-19 Dunia Tembus 3 Juta Orang, Kematian di Angka 207.000
-
Akibat Pidato Donald Trump, Banyak Warga AS Keracunan Suntik Disinfektan
-
Gara-gara Virus Corona, Pengangguran di AS Tembus 26,5 Juta Orang
-
Sambut Ramadan, Azan 'Bersejarah' Berkumandang di Minessota
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional