Suara.com - Bantuan sosial (Bansos) untuk warga miskin dan rentan miskin yang terdampak Virus Corona atau Covid-19 hingga kini kerap bermasalah. Bahkan sejak 26 April lalu, sudah tidak ada lagi pengiriman paket ke warga.
Kepala Divisi Perkulakan Retail Distribusi PD Pasar Jaya Edison Sembiring mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sudah merampungkan pembagian bantuan tahap pertama hingga 25 April lalu.
"Kita sudah selesai sesuai daftar kelurahan dan RW pada Sabtu lalu. Saat ini sedang dibahas (penyaluran bansos tahap dua)," ujar Edison saat dikonfirmasi pada Selasa (28/4/2020).
Meski begitu, tahap kedua tak langsung dilanjutkan dan harus ditunda sementara. Edison mengatakan, penyebabnya karena pemprov harus membahas soal data penerima yang kerap salah sasaran.
"(Bansos) ini sedang dibahas ditingkat Pemprov ya. Supaya di dalam (penyaluran) Bansos kedua ini lebih akurat semuanya," jelasnya.
Jadwal Bansos Tak Jelas
Bansos yang diberikan untuk masyarakat DKI Jakarta terdampak corona Covid-19 ternyata dikirim selama sebulan dua kali. Padahal, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengatakan paket akan dikirim tiap pekan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Hal ini diungkapkan Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sosial Jakarta Utara Aji Antoko. Ia menyebut Bansos dari DKI dikirim tiap satu bulan dua kali atau dua pekan satu kali.
"Itu setiap dua minggu sekali. Jadi dua pekan sekali. Yang dari pemprov sebulan dua kali," ujar Aji saat dihubungi, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Tak Dapat Dana Bantuan Corona, Perempuan Ini Nekat Tenggak Racun Tikus
Tak hanya Itu, penyaluran bansos dari Pemprov DKI Jakarta mengalami keterlambatan. Ternyata penyebabnya adalah barang untuk paket Bansos yang belum siap.
Salah satunya seperti yang terjadi di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Padahal, jadwal pengiriman Bansos dari Dinas Sosial (Dinsos) seharusnya dilakukan pada 21 April 2020.
Kendati demikian, Rabu (22/4/2020) siang, bantuan tak kunjung datang. Warga yang harusnya menerima bantuan harus menunggu lebih lama lagi.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas (Kasudin) Sosial Jakarta Selatan, Djafar Muchlisin membenarkan kawasan Kebon Baru belum menerima bantuan. Ia akan mengabari pihak RW setempat ketika bantuannya tiba.
"Belum datang memang, nanti kalau sudah datang semua itu RW-nya dikumpulin," ujar Djafar saat dihubungi Suara.com, Rabu (22/4/2020).
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan menjanjikan Bansos akan dikirimkan tiap pekan sejak dimulainya PSBB. Tujuannya, untuk membantu masyarakat melewati pandemi ini dengan rasa aman karena kebutuhannya terpenuhi.
Berita Terkait
-
Anies Sebut Dikirim Tiap Pekan, Bansos ke Warga Diberikan Sebulan Dua Kali
-
Ribut Sembako Corona, Anak Ibu RT dan Warga di Koja jadi Tersangka
-
Bantuan Corona Masih Amburadul, Anies Malah Setop Program Pangan Murah
-
2 Pekan PSBB, Pasien Positif Corona di Jakarta Hampir Sentuh 4.000 Orang
-
Penambahan Pasien Corona Turun, Anies Ungkap Rencana Keluar dari PSBB
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu