Suara.com - Melahirkan ditengah pandemi virus Corona Covid-19 tentu bukan hal yang mengenakkan bagi seorang ibu hamil. Rasa khawatir sang buah hati terpapar virus mematikan itu terus terbayang setiap harinya.
Namun ada juga yang bersyukur bayinya yang terlahir tanpa terinfeksi virus di masa pandemi seperti ini, lantas diberi nama seperti Corona, Covid hingga Lockdown.
Contohnya seperti pasangan suami istri asal Negara Bagian Agartala, India, Sanjay Bauri dan Manju. Pada 13 April 2020 lalu, mereka baru saja kedatangan anggota keluarga baru hasil pernikahan mereka.
Sanjay dan Manju memberi nama bayi laki-laki mereka yang baru lahir itu dengan nama Lockdown.
Bayi Lockdown lahir saat pemerintah India menerapkan aturan karantina wilayah atau lockdown di negaranya, guna menahan laju penyebaran virus Corona Covid-19.
"Kami menamainya Lockdown mengingat semua masalah yang harus kami hadapi selama masa sulit ini," ujar sang Ayah, Sanjay Bauri, dikutip dari AFP, Kamis (30/4/2020).
Hal yang tidak jauh berbeda juga dilakukan dua ibu di India tenggara. Keduanya mendapat masukan dari seorang dokter tempat mereka lakukan persalinan.
Kedua bayi itu ada yang bernama Corona Kumar dan lainnya Corona Kumari.
"Saya mengatakan kepada mereka bahwa ini akan membantu menciptakan kesadaran tentang penyakit dan menghilangkan stigma di sekitarnya," kata S.F. Basha, dokter di rumah sakit ibu tersebut melahirkan.
Baca Juga: Sebut Organisasi Teroris, Jerman Larang Hizbullah, Tak Boleh Kibar Bendera
"Yang mengejutkan saya, mereka setuju," tambahnya.
Sementara itu, ratusan kilometer ke arah kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Filipina. Pasangan suami istri Colline Tabes dan John Tupas memberi nama bayi perempuan mereka yang baru lahir dengan nama Covid Marie.
"Covid-19 ini telah menyebabkan penderitaan besar di seluruh dunia," kata Tupas, 23 tahun, mengungkapkan kelegaannya setelah persalinan sang istri berjalan lancar.
"Saya ingin namanya mengingatkan kita bahwa Covid tidak hanya membuat kita menderita. Kendati semua ini, merupakan berkah untuk kami," tambahnya.
Tupas, ayah dari bayi Covid Marie, mengatakan ia tidak terpengaruh meski mendapat kritik di media sosial karena pilihan pemberian nama untuk buah hatinya yang tak lazim.
Bahkan, kata Tupas, ia dan istrinya tanpa dua kali berpikir untuk memberikan nama Covid Marie kepada buah hatinya itu.
Berita Terkait
-
Gubernur Ganjar Usul Pendapatan ASN Golongan III ke Atas Dipotong 50 Persen
-
Peneliti Temukan Kesepian saat di Rumah Aja Tingkatkan Peradangan Tubuh
-
Peneliti: Lockdown Eropa Dapat Mencegah Ribuan Kematian Akibat Polusi Udara
-
Tak Ajak Anaknya Liburan, Pasangan Ini Terjebak Lockdown di Afrika Selatan
-
Di Tengah Pandemi Corona, Kawanan Tikus Serang Pemukiman di Perth Australia
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Guru Agama hingga Marbot Senyum Lebar, Pemkot Semarang Naikkan Besaran Bisyarah
-
Soal IKN Jadi Ibu Kota Politik, Golkar Minta Penjelasan: karena Dalam UU-nya Tak Kenal Istilah Itu
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite