Suara.com - Merebaknya virus corona baru Covid-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya. Salah satunya pria di Thailand yang berprofesi sebagai pilot jet komersial kini kehilangan pekerjaannya dan harus banting setir menjadi pengantar makanan demi bertahan hidup.
Sejak pemerintah Thailand memberlakukan lockdown, seluruh maskapai penerbangan merumahkan pegawainya. Kritee Youngfuengmont, pilot jet komersial menjadi salah satu orang yang ikut terkena imbasnya.
Untuk bertahan hidup selama pandemi corona, ia banting stir menjadi kurir jasa pengiriman makanan dan logistik. Langkah tersebut juga diambil oleh lebih dari 200 pegawai perusahaan penerbangan yang dirumahkan sejak lockdown.
"Hidup ini tidak terduga dan apapun bisa terjadi kapan saja. Anda dapat menikmati saat-saat indah dalam hidup dan dalam sekejap mata, semuanya menghilang begitu saja," ujar Kritee dialihbahasakan dari Astro Awani, Jumat (1/5/2020).
Semenjak tak lagi menjadi pilot, Kritee tak lagi mendapatkan penghasilan untuk membayar semua tagihan yang ada. Pandemi virus corona membuat ia dihadapkan dengan dua pilihan hidup yang pelik: menyerah atau berjuang keluar dari penderitaan.
Dalam sehari, Kritee bisa mengantongi pendapatan sekitar 1.500 Baht atau sekitar Rp 650 ribu. Bagi Kritee, uang tersebut cukup untuk menutupi pengeluaran hariannya sementara waktu.
Selama masa lockdown, orang-orang lebih banyak menggunakan layanan pengiriman makanan dan barang guna menghindari bepergian dari rumah. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kritee dan para tukang antar laiinya untuk mendapatkan uang.
Pemerintah Thailand telah memberlakukan lockdown sejak 26 Maret hingga 30 April. Selain itu, pemerintah juga menerapkan jam malam sejak 3 April.
Dalam rapat kabinet pada Selasa (28/4/2020), pemerintah memutuskan memperpanjang masa darurat selama satu bulan, terhitung mulai 1 Mei. Selain itu jam malam mulai pukul 22.00 hingga 4.00 juga masih terus diterapkan guna mencegah penyebaran virus corona.
Baca Juga: Kisah Buruh Pabrik Aice Saat May Day, Nasib Tak Jelas di Tengah Pandemi
Merujuk pada data Worldometer, per Jumat siang jumlah kasus positif virus corona mencapai 2.960 kasus dengan angka kematian sebanyak 54 kasus dan angka kesembuhan mencapai 2.719 kasus.
Berita Terkait
-
Anaknya Menangis Kelaparan saat Wabah Corona, Inah Masak Batu
-
Tes Massal karena Pasien Tak Jujur, 53 Nakes RS Sardjito Negatif COVID-19
-
Setelah Wabah Corona Reda, Kota Terlarang China Dibuka
-
PM Singapura Sebut Banyak Jenis Industri akan Punah Imbas Virus Corona
-
Analis AS: Indonesia Blunder Tangani Corona, Terancam Krisis Sosio-Ekonomi
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!