Suara.com - Fasilitas transportasi berupa kereta yang ditujukan khusus untuk para pekerja migran di India yang ingin kembali ke kampung halaman, telah beroperasi pertama kali pada Jumat (1/5).
Melansir BBC, kereta 24 gerbong ini membawa 1.200 pekerja migran yang terjebak lockdown menuju negara bagian Jharkhand timur.
Kepala petugas hubungan masyarakat South-Central Railways, Rakesh Ch mengatakan kereta yang berangkat pertama kali ini merupakan permintaan dari negara bagian Telangana.
Kereta dengan sistem one-off ini berangkat dari Lingampally, kawasan di bagian selatan kota Hyderabad pada Jumat (1/4), dan diperkirakan akan sampai di Hatia, Jharkhand pada Sabtu (2/5).
Penumpang akan diatur sedemikian rupa sehingga tetap menerapkan physical distancing di dalam kereta. Pihak kereta juga akan menyediakan fasilitas makanan bagi penumpang.
Setiap gerbongnya, jelas Rakesh, diisi dengan 54 penumpang. Adapun total kapasitas per gerbong adalah 72 pengumpang. "Setiap tempat duduk akan diisi 2 orang, dan kereta ini tidak dilengkapi dengan bagian kasur," ujar Rakesh.
Sebelum memasuki gerbong, para penumpang akan menjalani tes kesehatan berupa pengecekan demam atau gejala penyakit lain.
Semua penumpang dalam kereta yang berangkat pertama kali ini merupakan para pekerja dari konstruksi di Institut Teknologi India, Hyderabad.
Disebutkan, para pekerja ini sebelumnya telah melayangkan protes pada perusahaan lantaran tak mendapatkan gaji.
Baca Juga: Ilmuan Korsel Klaim Orang Tak Bisa Terinfeksi Virus Corona Dua Kali
Pejabat senior kepolisian S Chandra Shekar Reddy menyebut perjalanan pulang kampung dengan kereta ini diatur dengan pemberitahuan yang sangat singkat.
"Kami menyeleksi mereka di kamp dan membawa mereka ke stasiun dengan kereta api dan bus," kata Chandra.
Pekan lalu, pemerintah India akhirnya memperbolehkan para pekerja migran di India yang terjebak lockdown, kembali ke kampung halaman.
Bagi mereka yang ingin pulang haruslah mengikuti beberapa persyaratan yang telah ditentukan yakni melakukan tes kesehatan, menggunakan fasilitas trasnportasi yang disediakan pemerintah, dan bersedia menjalani karantina.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut