Suara.com - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab menyampaikan surat terbuka kepada anggota DPR. Ia menanyakan, mengapa para anggota dewan justru sibuk mengurusi isu-isu yang tidak berkaitan dengan corona di tengah situasi pandemi ini.
Sebelum menyampaikan pesan utama, Najwa sempat menyentil perilaku anggota dewan ketika tengah rapat di Gedung Parlemen Senayan Jakarta.
"Kalau lihat siaran sidang atau rapat terbuka di Gedung DPR sekarang sih, kelihatannya banyak kursi yang kosong, eh biasanya juga kosong ya?" sindir Najwa dalam video yang ia unggah di Instagram-nya, Sabtu (2/4/2020).
Video bertajuk Kepada Tuan dan Puan yang Terhormat ini mengomentari soal kesibukan DPR yang membahas isu-isu yang tidak berkaitan dengan situasi pandemi virus corona saat ini.
"Tuan dan Puan Yang Terhormat, apa kabar? Saya perhatikan parlemen negara lain fokus melawan corona, tapi rasa-rasanya isu yang keluar dari Senayan belakangan kok tidak terkait corona ya?" kata Najwa.
Najwa pun mengulas satu per satu isu yang dibahas DPR yang dianggap tak berkaitan dengan krisis corona.
"Contohnya, RRU Ciptakerja yang banyak ditolak karena dinilai mementingkan investor diatas kebutuhan pekerja. Presiden sempat menyatakan menunda salah satu klaster yaitu ketenagakerjaan demi memberi kesempatan mendalami substansi dan mendapat masukan dari banyak pihak," kata presenter Mata Najwa ini.
Dari situ, Najwa melanjutkan, maka seharusnya klaster lain dalam RUU Ciptakerja juga perlu ditinjau ulang.
Ia menjelaskan bahwa beberapa poin dalam RUU Ciptakerja juga menimbulkan masalah. Terutama dari perspektif lingkungan dan keadilan gender.
Baca Juga: Rupanya, Ini Penyebab Erwin Prasetya Eks Dewa 19 Meninggal Dunia
Selain itu, Najwa juga menyoroti isu lain yang tengah diagendakan para anggota dewan seperti RUU KUHP dan RUU Pemasyarakatan.
"RUU KUHP yang tahun lalu diserbu unjuk rasa. RUU Pemasyarakatan, ada koruptor yang ingi. bebas kah? Apa kabar, Pak Yasonna?" sentil Najwa.
Najwa tak menyangkal jika perilaku DPR ini bisa menimbulkan kecurigaan di mata rakyat. DPR seolah buru-buru kejar setoran.
"Gara-gara pandemi, yang sedang jatuh cinta saja berani menunda pernikahan loh. Ini kok DPR buru buru banget kaya lagi ngejar setoran?" lanjut Najwa.
Meski begitu, Najwa menyetujui bila pembuatan Undang Undang memang penting. Namun jika dilakukan di tengah situasi krisis kesehatan seperti ini, ia menganggapnya aneh.
"Produk hukumnya pun berpotensi cacat bila tidak memenuhi ketentuan," imbuh Najwa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting