"Saya tidak pernah menyaksikan kekacauan semacam ini dalam hidup saya," ujar salah satu pemilik toko di distrik Shakarpur, Delhi, yang dikutip oleh Press Trust of India.
"Semua stok kami, termasuk beras, tepung, roti, biskuit, minyak nabati, telah terjual habis."
Polisi di kota sibuk Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, berpatroli di jalan-jalan dengan megaphoneuntuk memberi tahu penduduk agar tetap tinggal di dalam rumah.
Melalui kebijakan baru ini, semua bisnis yang tidak penting akan ditutup. Akan tetapi, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan terus berfungsi seperti biasa.
Sekolah dan universitas tetap tutup dan semua pertemuan publik dilarang.
Siapa pun yang melanggar aturan baru akan menghadapi dua tahun penjara dan denda besar.
Dalam pidatonya, Perdana Menteri Modi juga mengungkap kebijakan-kebijakan lain:
- Menekankan bahwa lockdown selama 21 hari "sangat perlu untuk memutus rantai virus corona".
- Menekankan bahwa India dalam situasi serius dan mengatakan bahwa negara maju pun menghadapi masalah dalam memeranginya.
- Mengatakan bahwa "menjaga jarak sosial adalah satu-satunya cara untuk menghentikan" penyebaran virus.
- Mengumumkan bahwa pemerintah India menyediakan US$2 miliar untuk meningkatkan infrastruktur kesehatan negara itu. Meminta orang-orang untuk tidak "menyebarkan desas-desus" dan mengikuti instruksi pemerintah
Pengumuman ini muncul setelah beberapa negara bagian India memperkenalkan langkah-langkah mereka sendiri, seperti pembatasan perjalanan dan penutupan layanan yang tidak penting.
India telah melarang kedatangan internasional dan penerbangan domestik. Jaringan kereta api negara itu juga menangguhkan sebagian besar layanan penumpang.
Baca Juga: Virus Corona di Kremlin: Perdana Menteri Rusia Positif Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Solidaritas Komunitas Kripto, Salurkan Bantuan Logistik untuk Korban Banjir di Bali
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif