"Jadi jalur kereta api pertama di Priangan bukanlah jalur yang kita kenal selama ini, yaitu jalur Batavia, Purwakarta, Cikampek sampai ke Bandung. Tapi justru dari Bogor ke Sukabumi, Cianjur, Cimahi dan Bandung," imbuhnya.
Oleh SS, Stasiun Bogor dibangun ulang dengan lebih megah. Keberadaan Paleis Buitenzorg atau Istana Bogor merupakan alasannya.
"Muncul pemikiran bahwa stasiun yang posisinya dekat sekali bahkan berhadap-hadapan dengan Paleis Buitenzorg atau Istana Bogor sekarang tentu juga akan melayani kebutuhan transportasi gubernur jenderal," ujar Dicky.
Saat itu, di seluruh Asia, hanya ada dua kawasan yang sudah menerapkan jalur kereta api yaitu India dan Hindia Belanda. Jalur kereta di India dibangun oleh pemerintah kolonial Inggris.
"Saat itu yang menjadi acuan bangunan fasilitas-fasilitas perkeretaapian adalah Inggris dan orang-orang Belanda saat itu berpikir kita setidaknya harus bisa menyamai stasiun-stasiun yang dibangun Inggris bahkan lebih megah dari stasiun yang dibangun oleh Inggris.
"Karena itu mereka membuat dan merancang sebuah stasiun yang sangat megah dengan kualitas material yang nomor satu saat itu. Dan akhirnya 1881 terwujudlah bangunan stasiun ini yang kita kenal sekarang sebagai Stasiun Bogor," ungkap Dicky.
Dicky lantas menunjukkan jejak kemegahan di Stasiun Bogor berupa fasad dengan ukiran pada kusen kayunya yang, menurutnya, sangat jarang ditemui di bangunan stasiun lain.
Kemudian terdapat sebuah ruang VIP di Stasiun Bogor yang diduga sebagai ruang tunggu gubernur jenderal Hindia Belanda. Di ruangan ini lantainya terbuat dari marmer dan dindingnya memiliki ukiran dari kayu jati.
Melangkah ke peron, Dicky menunjukkan tampilan peron yang sama dengan peron yang dibangun 140 tahun lalu. Khususnya adalah bagian fasad, kemudian atap, rangka, tiang semua masih sama.
Baca Juga: Sejarah Hari Kebebasan Pers Sedunia
Dalam menelusuri jalur kereta Bogor-Cianjur, PT KAI menyediakan dua kereta.
Kereta pertama adalah KA Pangrango, yang menempuh rute Stasiun Bogor Paledang menuju Stasiun Sukabumi.
Perjalanan kemudian diteruskan dengan menumpang KA Siliwangi, yang menempuh rute Stasiun Sukabumi hingga Stasiun Cianjur.
Stasiun Cigombong
Setengah jam melaju dari Stasiun Bogor Paledang, kita akan sampai di Stasiun Cigombong.
Stasiun ini menjadi bukti bahwa fungsi jalur kereta api di era Hindia Belanda salah satunya adalah sebagai transportasi wisata.
Berita Terkait
-
KAI Rugi Puluhan Miliar Gara-gara Corona
-
Refund Tiket Kereta Api Bisa Dipercepat, Cek Caranya di Sini
-
Gagal Mudik, Begini Cara Batalkan Tiket Kereta Api di Aplikasi KAI Access
-
Anak Korban Pembantaian Westerling Dapat Ganti Rugi dari Belanda
-
Jadwal Kereta Dibatalkan, Masyarakat Kembalikan Tiket Mudik Lebaran
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal