Suara.com - Saat lebaran tiba, umat muslim di Indonesia biasanya akan saling mengucapkan selamat, baik secara langsung maupun online.
Umumnya, ucapan yang kerap terdengar adalah "minnal aaidiin wal faaiziin" yang diartikan sebagai mohon maaf lahir dan batin.
Namun, ternyata hal itu justru salah kaprah. Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pacarpeluk, Megaluh, Kabupaten Jombang menilai ucapan selamat "minnal aaidiin wal faaiziin" itu tidak tepat digunakan karena artinya bukan mohon maaf lahir dan batin.
Lewat artikel berjudul "Salah Kaprah Ucapan Selamat Idul Fitri" yang ditulis oleh Nine Adien Maulana di laman NU Online, ia menjelaskan letak kesalahan dan alasan mengapa pemakaian ucapan tersebut kurang tepat.
Bagi yang mengerti bahasa Arab, barangkali paham bahwa arti kalimat "minnal aaidiin wal faaiziin" sejujurnya bukanlah mohon maaf lahir dan batin.
Arti kalimat itu adalah "termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang".
Maka, pemakaian kalimat tersebut sebagai ucapan selamat hari raya Idul Fitri menjadi kurang tepat karena susunannya tidak sempurna.
Meski demikian, beberapa orang menilai bahwa kalimat tersebut merupakan doa sehingga bisa diartikan "semoga termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang". Namun, merujuk artikel di atas, hal itu tidaklah tepat.
Di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, tradisi saling mengucapkan selamat di hari raya Idul Fitri memang ada. Hal ini bisa dilacak dari kitab Fathul Bari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani.
Baca Juga: Bayaran Mbah Minto Sekali Bikin Konten Naik, Makin Banyak yang Nonton
Dalam kitab tersebut, dikatakan bahwa, "Telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: "Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: "Taqabbalallahu minnaa wa minkum."" (Fathul Bari, juz II, halaman 446).
Para sahabat Rasulullah SAW saling mengucapkan selamat namun kalimat yang terucap bukanlah "minnal aaidiin wal faaiziin" melainkan "Taqabbalallahu minnaa wa minkum" yang artinya adalah "semoga Allah menerima (amal ibadah ramadan) kami dan kamu ".
Namun demikian, ia tak bisa memaksakan diri agar ucapan tersebut dihilangkan lantaran telah menjadi sebuah tradisi di Indonesia.
Ketua Pengurus NU Pacarpeluk, Jombang itu menyerahkan kembali kepada masyarakat tetapi dengan meluruskan bahwa arti yang sebenarnya dari kalimat "minnal aaidiin wal faaiziin" bukanlah mohon maaf lahir dan batin.
Berita Terkait
-
Catat! Ini 10 Ucapan Hari Raya Idul Fitri untuk Dikirim ke Grup WhatsApp
-
Malaysia Kemungkinan Ikuti Jejak Indonesia, Menteri: Perayaan Bisa Ditunda
-
Dua Sapi Kurban Dibeli Jokowi, Peternak Senang dan Berharap Bisa Terkenal
-
Meriahnya Acara Gemilang Idul Fitri 2019 di Taipei
-
Viral, Curhatan Warganet yang Kesal Usai Beli Wafer Kaleng
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026