Suara.com - Inggris dan Amerika Serikat mengatakan bahwa laboratorium pengembangan vaksin Covid-19 milik mereka berusaha diretas oleh hacker yang disokong negara pesaing.
Dilansir dari Sky News, China, Rusia, dan Iran, disinyalir menyokong usaha pencurian data di universitas, farmasi dan lembaga penelitian tanggap virus Corona.
National Cyber Security Center (NCSC) Inggris dan Badan Keamanan Infrastruktur dan Cybersecurity AS (CISA), mendesak para pekerja di bidang kesehatan dan penelitian medis untuk mengubah kata sandi yang mudah ditebak.
Mereka juga menyarankan sektor-sektor yang bergerak dibidang penelitian Covid-19 untuk menggunakan keamanan berlapis demi melindungi peretasan kata sandi.
"Kami dapat memberi tahu mereka tentang segala aktivitas jahat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membantu mereka mempertahankan diri dari itu," kata NCSC dilansir Sky News, Rabu (6/5/2020).
Pada peretasan kali ini, NCSC tak melaporkan adanya kebocoran data dari lembaga medis.
Namun, tetap mengingatkan bahwa frekuensi peretasan di tengah pandemi akan semakin masif lantaran informasi dari laboratorium kini menjadi barang penting.
"Tapi kami tidak bisa melakukan ini sendirian. Pembuat kebijakan kesehatan dan peneliti harus mengambil langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk mempertahankan diri dari usaha peretasan ini."
Bulan lalu, NCSC menciptakan Layanan Pelaporan Email Mencurigakan setelah melihat peningkatan dalam penipuan email terkait coronavirus.
Baca Juga: Ulang Tahun Pertama, Ini 5 Fakta Menarik Archie, Anak Harry & Meghan Markle
Pada minggu pertama, layanan ini menerima lebih dari 25.000 laporan yang mengakibatkan 395 situs phishing dihapus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre