Suara.com - Sekretaris Desa (Sekdes) Engkasan, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, Suharyo, menjadi korban pengeroyokan oleh oknum warga yang tidak puas karena tidak mendapat bantuan dampak pandemi Covid-19.
Peristiwa pengeroyokan tersebut kekinian sudah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat.
"Saya secara resmi melaporkan pengeroyokan atas saya kepada pihak kepolisian, Senin (4/5) lalu," kata Suharyo di Mapolsek Tayan Hulu, Rabu (6/4/2020).
Atas laporannya itu, korban berharap pihak kepolisian bertindak tegas dan segera mengamankan pelaku pengeroyokan itu.
Suharyo mengaku tidak menduga peristiwa itu menimpa dirinya. Sementara saat itu aparatur desa rencananya membagikan beras bantuan kepada warga prasejahtera di Dusun Empirit Menyuke, sesuai yang tercantum dalam data Kementerian Sosial.
Menurut dia, sebelum kejadian beberapa warga dengan membawa kayu mendatangi kantor desa. Mereka marah karena tidak termasuk dalam data penerima bantuan sosial dari Kemensos. Padahal, mereka sudah didata dalam bantuan yang akan disalurkan Pemkab Sanggau nanti.
"Jadi, ada dugaan atau mungkin mereka merasa tidak terima, lalu main hakim sendiri kepada kami. Pada saat itu tanpa ada koordinasi, langsung masuk ke kantor desa dan menyerang aparatur desa yang berada di dalam kantor tersebut," katanya.
Atas kejadian itu, dirinya mengalami memar dan luka lecet pada bagian tubuh. Dirinya juga sudah divisum setelah melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib.
"Bukan hanya saya saja yang diserang, ada lima lainnya yang berada di kantor desa juga menjadi korban. Nah, kami mendesak kepolisian segera mengamankan pelaku dengan pertimbangan jangan sampai kejadian serupa terulang kembali," ujarnya.
Baca Juga: Risma Tak Transparan, 5 Fraksi DPRD Surabaya Mau Buat Pansus COVID-19
Ia mengatakan, demi keselamatan, pada Rabu (6/5) pelayanan di kantor desa tersebut ditutup, hingga waktu yang belum ditentukan, mengingat para pelaku masih berkeliaran di luar.
"Sementara ini, kami tidak berani ke kantor, karena mereka masih berkeliaran di luar, kami harap kepolisian dapat bertindak tegas dengan para pelaku. Kemudian terkait nama-nama mereka yang mengeroyok itu, ada sekitar sembilan orang, dan telah kami sampaikan kepada polisi. Semoga dapat ditindaklanjuti segera agar kejadian serupa tidak terulang," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Tayan Hulu AKP Suparjo mengatakan dugaan kasus penganiayaan itu tetap diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Hingga saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban, yang selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi lainnya.
"Tetap jalan proses kasus penganiayaannya. Tahapan pemeriksaan sedang dilaksanakan," ujarnya.
Terkait permintaan dari korban agar pelaku ditahan, pria dengan tiga balok di pundak ini menambahkan pihaknya masih melakukan serangkaian pemeriksaan. "Hari ini kami juga akan memberikan perkembangan kasusnya," kata dia.
Suparjo menjamin tidak akan terjadi aksi serupa. Ia juga juga mempersilakan pelayanan di kantor desa tersebut buka seperti biasa.
Berita Terkait
-
Peneliti Virus Corona Ditemukan Tewas Tertembak dalam Apartmen
-
Risma Tak Transparan, 5 Fraksi DPRD Surabaya Mau Buat Pansus COVID-19
-
Filipina Uji Klinis Avigan Pada 100 Pasien Corona
-
Keren! Peneliti Kembangkan Alat Sensor Pendeteksi Gejala Virus Corona
-
Peneliti: Virus Corona Menular pada Akhir Tahun Lalu di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?