Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon mendesak agar pemerintah Indonesia mengusut tuntas kasus pembuangan jasad WNI ABK kapal Longxing 629 China.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon. Ia meminta agar pemerintah Indonesia segera mengusut tuntas dan melakukan investigasi atas kasus tersebut.
"Ini harus diusut dan diinvestigasi. Kita bukan budak China! @Menlu_RI @KemnakerRI @jokowi," kata Fadli seperti dikutip Suara.com, Kamis (7/5/2020).
Kasus pembuangan jasad WNI ABK tersebut berawal dari video unggahan YouTuber Jang Hansol atau Korea Reomit. Dalam video itu, Jang Hansol mengutip pemberitaan media Korea Selatan, MBC yang berjudul "[Eksklusif] 18 jam sehari kerja ... jika sakit dan tersembunyi, buang ke laut (2020.05.05 / News Desk / MBC)".
Fadli menegaskan jika hasil pemberitaan MBC tersebut memang benar, ia mendesak agar Indonesia menuntut China atas perbuatan tidak manusiawi tersebut.
Fadli menilai perbuatan yang dilakukan oleh kapal milik China tersebut merupakan bentuk praktik perbudakan. Tak hanya itu, ia juga menilai perbuatan tersebut sebagai bentuk pelanggaran HAM dan penghinaan terhadap rakyat Indonesia.
"Selain praktik perbudakan, apa yang dilakukan terhadap ABK Indonesia jelas pelanggaran HAM dan penghinaan terhadap rakyat Indonesia," ungkapnya.
Nasib ABK Indonesia
Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Korea Selatan Ari Purboyo menjelaskan, ABK dengan total 18 berangkat dari Indonesia menuju Korea Selatan lalu dijemput dengan kapal Longxing 629 setahun lalu.
Baca Juga: Fakta Baru Mayat Tinggal Tengkorak, Inah Dibunuh karena Hutang Rp 250 Ribu
Ia menyebut, ada tiga perusahaan yang bertanggung jawab atas keberangkatan ABK tersebut yakni PT Lakemba Perkasa Bahari, PT Alfira Perdana Jaya (APJ) dan PT Karunia Bahari.
Setelah dijemput, mereka pun berlayar ke laut lepas. Namun tiga ABK mengalami sakit di tengah laut sampai akhirnya meninggal dunia.
Selang setahun kemudian, 14 ABK yang masih bertahan pun akhirnya mendapatkan pertolongan oleh otoritas setempat dan kini tinggal di sebuah hotel di Busan, Korea Selatan.
Rencananya, 14 ABK itu dipulangkan ke Indonesia namun masih bingung dengan pembiayaannya.
Tag
Berita Terkait
-
Jasad WNI ABK Longxing Dibuang ke Laut, Kemenlu akan Panggil Dubes China
-
Heboh 3 Jasad WNI ABK Longxing Dibuang ke Laut, DPR: Usut Tuntas!
-
Viral Jasad ABK Indonesia Dibuang ke Laut, Susi Sedih Ingat Kasus Benjina
-
Viral Jasad ABK asal Indonesia Dibuang ke Laut, Publik Berharap Trending
-
Heboh di Korea Selatan, Jasad WNI Anak Buah Kapal China Dibuang ke Laut
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
BGN Sebut Limbah MBG Bisa Diolah Jadi Kredit Karbon dan Jadi 'Cuan'
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara