Suara.com - Pemerintah Inggris mengatakan akan menerapkan kebijakan karantina wajib selama 14 hari bagi pelancong yang datang dari luar negeri.
Menyadur Reuters, kebijakan yang dilakukan guna mencegah adanya gelombang kedua virus corona ini disampaikan pemerintah Inggris ke pihak otoritas penerbangan pada Sabtu (9/5).
Perdana Menteri Inggris Johson pada Minggu (3/5), mengatakan bahwa mereka yang tiba di bandara dan pelabuhan, termasuk warga Inggris yang datang dari luar negeri, harus melalukan isolasi diri selama dua minggu, menurut laporan surat kabar The Times.
Pelancong juga disebutkan harus memberitahukan alamat tempat melakukan karantina mandiri. Kebijakan ini dikabarkan akan berlaku mulai awal Juni.
Terkait karantina untuk pelancong ini, pihak maskapai menilai kebijakan ini akan berdampak buruk bagi industri penerbangan.
Operator bandara menyebut aturan ini semakin membuat orang enggan untuk bepergian di masa mendatang.
Kepala Eksekutif Asosiasi Operator Bandara Karen Dee, mengatakan kebijakan wajib karantina ini juga akan berdampak pada ekonomi Inggris.
"Jika pemerintah percaya karantina diperlukan secara medis, maka hal itu harus diterapkan secara selektif mengacu pada ilmu pengetahuan, harus dibarengan dengan strategi yang jelas dan penanganan pada sektor-sektor utama yang terdampak," ujar Karen.
Karen juga menyebut pemerintah harus bertindak tegas melindungi ratusan ribu pekerja sektor bandara dan perjalanan di seluruh Inggris, bila melihat kebijakan karantina ini merupakan cara yang diperlukan untuk menekan sebaran virus corona.
Baca Juga: Dua Hari Hujan Deras Guyur Aceh Besar, 1.193 Rumah Warga Terendam Banjir
"Langkah-langkah ini harus mencakup pemberian bantuan tarif bisnis langsung ke bandara dan penyedia layanan terkait, serta bantuan baiya otoritas penerbangan sipil untuk seluruh sektor penerbangan," sambung Karen, mengutip dari Guardian.
Berdasarkan laporan Worldometers, total kasus infeksi di Inggris mencapai 211.364 dengan 30.201 kematian. Tidak ada kasus infeksi baru dan kematian yang dilaporkan pada Sabtu (9/5).
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan