Suara.com - China nyatanya belum usai berperang dengan wabah virus Corona. Kekinian, mereka kembali menerapkan kebijakan lockdown di kota Shulan, di China Laut Timur, Provinsi Jilin.
Menyadur dari CGTN, pejabat provinsi mengumumkan tingkat risiko tinggi infeksi virus Corona di Shulan pada Minggu (10/5/2020).
Kebijakan lockdown ditekan setelah satu kasus infeksi Covid-19 dikonfirmasi pada 7 Mei, dan kini terdapat 13 pasein positif Corona di kota Shulan.
Sebanyak 290 orang yang diduga sempat berkontak dengan pasien positif kini telah dilacak dan berada di bawah pengawasan lembaga medis setempat.
Pihak berwenang kekinian meminta semua tempat umum, termasuk fasilitas olahraga, bioskop, hingga perpustakaan kembali ditutup sementara.
Semua warga kota Shulan diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah, dan para siswa sekolah juga diminta untuk kembali belajar secara online.
"Pejabat provinsi juga menyesuaikan tingkat risiko coronavirus di Shulan ke level tinggi pada Minggu," tulis CGTN sebagaimana dikutip Suara.com, Senin (11/5/2020).
"Hal itu menjadikan Shulan satu-satunya kota di China yang mendapat peringatan tersebut."
Dilaporkan The Guardian, sumber rantai infeksi di kota Shulan masih menjadi misteri hingga kini.
Baca Juga: Cegah Lonjakan PHK Akibat Pandemi, Kegiatan Ekonomi di AS Dibuka Kembali
Namun, komisi kesehatan provinsi Jilin mengatakan kasus pertama diemukan pada 7 Mei di mana seorang wanita berusia 45 tahun didiagnosis terinfeksi Covid-19.
Bagaimana wanita itu bisa terinfeksi virus Corona masih belum terlacak lantaran sang pasien tak memiliki riwayat berpergian ke luar provinsi dan tak ingat telah berkontak dengan siapa saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu