Suara.com - Seorang mahasiswi perguruan tinggi ternama di Beijing bunuh diri setelah diduga tesis, yang menjadi prasyarat kelulusannya, ditolak.
Universitas Komunikasi China (CUC) menyatakan duka cita atas kematian Huang Jingyi (26), mahasiswi jurusan Seni Animasi dan Digital, dan berjanji akan menindaklanjuti laporan keluarga korban mengenai larangan pengajuan tesis.
"Kami akan mengumpulkan informasi dengan teliti untuk penyelidikan kasus ini terkait laporan keluarga korban dan untuk menanggapi keprihatinan publik," bunyi unggahan pihak CUC di akun Weibo, Minggu (10/5).
Huang meninggal pada Jumat (1/5) setelah memeriksakan diri ke dokter atas dugaan psikosis sehari sebelumnya.
Gejala itu dialami korban karena sikap tidak mengenakkan dari pembimbing tesisnya, demikian diunggah seorang warganet di Weibo yang mengaku sebagai adik perempuan korban.
Dalam unggahan tersebut, juga disebutkan bahwa pihak kampus tidak akan meluluskan mahasiswanya jika tidak mengikuti ujian tesis dan diakui oleh profesor lain.
Sementara itu, keluarga Huang dalam unggahan sebelumnya mengungkapkan bahwa dosen pembimbing bermarga Xue tidak menyetujui topik yang diajukan korban dan menolak menandatangani proposal.
Huang berhasil mendapatkan tanda tangan dari profesor lain setelah menyelesaikan tesisnya.
Lalu, Xue menyarankan Huang merevisi tesisnya tapi menolak memeriksa dan menandatangani versi revisi sebagai persyaratan ujian.
Baca Juga: Corona Serang Jiwa Pasien: Suka Teriak, Menyerang, hingga Coba Bunuh Diri
Xue tidak menghubungi pihak keluarga Huang dan tidak menyatakan duka cita atas kematian tersebut, menurut unggahan adik korban.
Dua mahasiswa lain yang juga disupervisi Xue tidak bisa mengikuti wisuda.
Tragedi tersebut menimbulkan perdebatan di jagat dunia maya di China. Beberapa warganet menyoroti perilaku sang dosen pembimbing.
Apalagi, ada beberapa profesor yang dilaporkan mengeksploitasi para mahasiswanya pada proyek penelitian yang tidak relevan dengan disiplin ilmu para mahasiswanya itu, bahkan ada yang mengomentari beberapa profesor bersikap angkuh, demikian dilaporkan Global Times.
"Kau mungkin menemukan orang jahat dalam hidupmu yang tidak sepadan dengan jalan hidupmu. Beristirahatlah dengan tenang dan berharap kau dapat bertemu orang-orang yang lebih baik di dunia lain," komentar seorang warganet.
Beberapa warganet berpendapat bahwa peristiwa itu bisa dihindari kalau saja Huang sejak awal mengajukan permohonan perubahan dosen pembimbing ketika Xue memang tidak menyetujui tema tesis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia