Suara.com - Nasib apes menimpa seorang desainer busana muslim kenamaan asal Malaysia, selepas membagikan unggahan di Instagram.
Sebabnya, perempuan itu kedapatan mengabadikan momen di area terlarang dan dinilai telah merusak fasilitas umum.
Dialihbahasakan dari WorldofBuzz, Senin (5/11/2020), sang desainer yang dirahasiakan namanya tersebut terlihat mengabadikan foto dan video di salah satu titik kawasan Sungai River of Life, Kuala Lumpur.
Dalam video yang dibagikan pada 9 Mei lalu, perempuan itu terlihat berbaring di atas semak berbunga dengan dibantu oleh dua orang.
Selepas itu, ia berpose di atasnya lalu terdengar suara kamera mengabadikan momen tersebut.
Setelah beberapa saat berpose, desainer dengan 1,2 juta followers instagram itu kemudian ditarik oleh dua rekannya tadi keluar dari semak.
Sementara itu, sebagai narasi unggahannya sang desainer kemudian menuliskan kalimat berbunyi:
"Apakah wanita selalu bekerja tanpa lelah atau mereka hanya melakukan itu saat menggambi gambar? Wanita akan melakukan apa saja untuk mendapatkan foto bagus. Hehe, perkataan itu benar, dalam hiduo butuh pengorbanan," demikian narasi tersebut, seperti dikutip Suara.com.
Unggahan tersebut seketika viral, bahkan memancing kemarahan otoritas setempat. Terlebih diketahui, tidak sembarang orang diperbolehkan mengambil foto di sepanjang River of Life.
Baca Juga: 86 PO dengan 13 Rute Tujuan Berangkat dari Terminal Pulo Gebang
Bahkan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur kemudian memberikan kecaman kepada sang desainer melalui akun resminya.
"Apakah layak merusak properti publik demi mendapat satu foto? Jika Anda ingin "bekerja tanpa lelah" untuk sesuatu, ada waktu dan saatnya. Jika semak-semak ini hancur, maka bersiaplah untuk menanggung akibatnya," ungkap DBKL.
Lebih lanjut, pihak berwenang juga mengklam bahwa perempuan tersebut telah melanggar dua aturan.
Pertama yakni dirinya telah merusak fasilitas publik dan yang kedua tidak meminta izin untuk mengabadikan foto dan video di River of Live.
"Tidak peduli siapa dan tujuan Anda. Anda telah melanggar hukum. Alasan kami menanam bunga di sana adalah untuk membuat tempat itu terlihat bagus, bukan untuk dihancurkan," sambung DBKL.
Kendati begitu, belum diketahui pasti buntut dari insiden tersebut.
Berita Terkait
-
Menlu Sebut 72.966 WNI dari Malaysia Sudah Tiba di Tanah Air
-
Siswi di Malyasia Punya PR Menjahit APD, Sehari Bisa 4 Buah
-
Miris! Sepatu dan Tas di Toko Jadi Sarang Jamur, Gegara Kelamaan Lockdown
-
Cara Mudah Menggunakan Instagram di Komputer
-
Anti Mainstream, Perempuan Ini Umumkan Perselingkuhan Pacarnya Lewat Iklan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional