Suara.com - Baku hantam antara pasukan penjaga perbatasan India dan China terjadi di negara bagian Sikkim. Menanggapi baku hantam yang terjadi, pemerintah India mengklaim insiden tersebut sebagai perilaku agresif dari kedua kubu.
Baku hantam yang melibatkan sekitar 150 tentara itu terjadi pada Sabtu (9/5/2020) di dekat sektor Naku La di Sikkim, lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut di kawasan Himalaya.
Akibat baku hantam tersebut, empat tentara India dan tujuh tentara China mengalami luka.
"Perilaku agresif oleh kedua belah pihak mengakibatkan cedera ringan pada pasukan," kata kementerian pertahanan India mengonfirmasi insiden tersebut seperti dikutip Hindustan Times.
"Kedua belah pihak melepaskan diri setelah dialog dan interaksi di tingkat lokal."
Sementara itu pemerintah China membantah ihwal baku hantam yang melibatkan pasukannya di perbatasan dengan pasukan India.
Senin (11/5/2020), juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian menegaskan jika selama ini Beijing selalu menjunjung tinggi perdamaian di wilayah perbatasannya.
"Pasukan perbatasan China secara konsisten menjunjung tinggi perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasannya," kata Zhao Lijian seperti dikutip Reuters.
China dan India pernah terlibat pertempuran di wilayah perbatasan pada tahun 1962 silam.
Baca Juga: Pelanggar PSBB Jakarta Harusnya Sudah Kena Hukuman Mulai 30 April Kemarin
Pada 2017, kebuntuan paling serius dalam beberapa tahun terakhir adalah ratusan tentara dari kedua belah pihak dikerahkan di dataran tinggi Doklam, dekat perbatasan India, Bhutan, dan China setelah India keberatan dengan rencana China melakukan perluasan jalan di daerah Himalaya.
Walaupun pertikaian fisik terjadi antara patroli kedua negara di perbatasan, dalam empat dekade terakhir, tidak ada peluru berterbangan di perbatasan.
Berita Terkait
-
5 Alasan Wajib Nonton Yummy Yummy Yummy, Drama China tentang Kuliner
-
Ulasan Drama City of Romance: Rahasia dan Perlindungan dalam Kebohongan
-
Sinopsis Tere Ishk Mein, Film India yang Dibintangi Dhanush dan Kriti Sanon
-
Marak Rokok Ilegal di Jakarta, Bea Cukai: Masuk dari Malaysia-China
-
Kenaikan Harga Veloz Hybrid Hanya Tinggal Menunggu Waktu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026