Suara.com - Pemerintah China pada Senin (11/5/2020) memperingatkan bahwa pihaknya akan membuat kebijakan balasan sebagai balasan dari keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang memperketat pemberian visa bagi wartawan China.
Beijing juga mendesak Washington segera mengoreksi 'kesalahan' tersebut.
Diberitakan sebelumnya, otoritas di AS pekan lalu mengeluarkan aturan baru yang membatasi masa berlaku visa bagi wartawan China menjadi 90 hari. Beleid yang berlaku pada hari ini (11/5/2020) dibuat dengan mencantumkan aturan perpanjangan.
Umumnya, visa semacam itu tidak dibatasi jangka waktu tertentu sehingga tidak perlu diperpanjang, kecuali pihak pekerja pindah ke perusahaan atau bidang berbeda.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, di hadapan wartawan saat sesi jumpa pers harian di Beijing, mengatakan China menyesalkan keputusan AS. Zhao menyebut langkah itu sebagai tekanan bagi media China.
"Kami menentang keras dan kecewa terhadap kebijakan itu," kata Zhao.
"Kami meminta AS segera mengoreksi kesalahannya, atau China tidak punya pilihan lain selain membuat kebijakan balasan," sambungnya.
AS dan China dalam beberapa bulan terakhir terlibat dalam aksi saling balas mengenai aturan terkait izin bekerja wartawan.
China pada Maret mengusir beberapa wartawan berkebangsaan AS dari tiga koran yang berpusat di Amerika Serikat. Satu bulan sebelumnya, AS akan memperlakukan lima media milik Pemerintah China dengan aturan yang mirip untuk kantor perwakilan/kedutaan asing.
Baca Juga: Baku Hantam Tentara di Perbatasan: India Konfirmasi, China Bantah
Tidak hanya itu, China juga sempat mengusir tiga wartawan Wall Street Journal, dua di antaranya merupakan warga AS dan satu lainnya warga Australia. Tiga wartawan itu diusir setelah Wall Street Journal menyiarkan kolom berisi opini yang menyebut China "laki-laki sakit di Asia".
Saat mengumumkan peraturan baru pada Jumat (8/5/2020), Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menyebut China melakukan tekanan terhadap jurnalisme independen.
"Untuk jangka waktu tertentu, AS terjebak pada mentalitas perang dingin dan bias ideologis, dan (AS) terus meningkatkan tekanan terhadap media China," kata Zhao menanggapi aturan baru AS.
"Sekarang mereka menggunakan visa untuk membuat aturan pembatasan yang diskriminatif, (sehingga) mengganggu media China membuat laporan secara normal di AS, (ini) sangat mengganggu hubungan orang-ke-orang antarnegara," sambungnya seperti dimuat Antara.
Tag
Berita Terkait
-
Marselino Ferdinan Dibanjiri Dukungan Usai AS Trencin Dibantai di Liga Slovakia
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
-
Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
-
Daftar 24 Perusahaan yang Bakal Garap Proyek Waste to Energy, Mayoritas dari China
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon