Suara.com - Pegiat media sosial sekaligus penulis Jon Riah Ukur Ginting alias Jonru Ginting, mengingatkan anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra Fadli Zon bahwa mereka satu barisan.
Hal itu disebabkan komentar Fadli Zon soal kasus yang menjerat eks Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Dalam cuitan yang diunggah ke akun Twitter pribadinya, Senin (11/5/2020), Jonru berharap Fadli Zon hanya khilaf.
"Maaf pak Fadli Zon. Saya, anda dan pak Said Didu satu barisan. Semoga antum cuma khilaf ketika pakai istilah 'Babak Baru'," tulis Jonru melalui akun Twitter @jonrugintingnew.
Sebab, Jonru merasa istilah yang dipakai Fadli Zon ini seperti mengabaikan dirinya yang telah lebih dahulu dikriminalisasi.
"Istilah ini seolah-olah mengabaikan kami-kami yang sudah duluan dikriminalisasi. Maaf jika persepsi saya keliru," ujar Jonru.
Dalam cuitan berikutnya, Jonru mengatakan bahwa dirinya mendukung Said Didu dalam menghadapi kasus tersebut.
Ia berpendapat tidak ada hal baru dalam kasus tersebut lantaran sebelumnya telah terjadi kriminalisasi lainnya.
"Saya ikut mendukung perjuangan pak Said Didu. Tapi kriminalisasi terhadap beliau bukanlah babak baru. Tak ada hal baru pada kejadian ini, karena sebelumnya pun sudah banyak terjadi kriminalisasi," tulis Jonru.
Baca Juga: Sanksi PSBB Selama Ini Tak Bisa Diterapkan, Anies Terbitkan Aturan Baru
Ia berharap, "Pak Fadli Zon bisa bersikap lebih simpati terhadap para korban kriminalisasi lainnya".
Bahkan Jonru juga melampirkan tautan berita di mana istrinya pernah bertandang ke DPR menemui Fadli Zon untuk meminta perlindungan.
"Semoga pak Fadli Zon tidak lupa pada episode lama tersebut, karena keluarga saya dulu pernah sowan ke DPR," imbuhnya.
Sebelumnya, Fadli Zon membuat cuitan yang menyebut kasus yang menimpa Said Didu sebagai ujian demokrasi di Indonesia.
"Kasus Bang Sai Didu ini adalah sebuah babak baru dalam perjalanan demokrasi kita," tulis Fadli Zon yang diunggah melalui akun Twitter pribadinya, Senin (11/5/2020).
Ia menambahkan, "Apakah demokrasi makin maju atau makin hancur. Apakah hukum mengabdi pada penguasa atau mampu mendudukkan kembali konstitusi. Inilah ujian demokrasi kita."
Berita Terkait
-
Said Didu Minta Diperiksa di Rumah, Ferdinand Demokrat Geram: Pelecehan!
-
Said Didu Minta Diperiksa di Rumah, Muannas Alaidid: Jelas Dia Kebingungan
-
Dua Kali Mangkir, Said Didu Dianggap Tak Menghormati Proses Hukum
-
Hari Ini Said Didu Diperiksa Polisi Terkait Laporan Menko Luhut
-
Said Didu Hari ini Diperiksa, Fadli Zon: Ini Ujian Demokrasi Kita
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!