Suara.com - Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Said Didu, kembali mangkir dari panggilan Bareskrim Mabes Polri, Selasa (11/5/2020), terkait kasus pencemaran nama baik Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Karena itu, Damai Hari Lubis selaku Humas Tim Hukum Said Didu meminta agar polisi memeriksa kliennya di rumah sehubungan adanya pandemi corona alias Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kami minta kerja sama penyidik Polri yang ke rumah klien kami karena anggota polisi memiliki hak sebagai penegak hukum dan pelayan publik untuk memeriksa ke rumah, sehubungan adanya pandemi Covid-19 dan PSBB," ujar Damai Hari Lubis seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/5/2020).
Siapa nyana, permintaan Said Didu untuk diperiksa di rumah itu membuat berang politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Ferdinand menilai mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu melecehkan proses penegakan hukum.
Menurut Ferdinand, Said Didu melecehkan hukum karena mangkir dari panggilan kedua kepolisian. Alih-alih memenuhi panggilan polisi, Said Didu meminta agar penyidik Mabes Polri memeriksanya di rumah.
"Apa benar Said Didu tidak datang lagi pada panggilan ke-2 hari ini? Jika benar tidak datang dan minta diperiksa di rumah, saya pikir ini melecehkan proses penegakan hukum, tidak taat kewajiban hukum," kicau Ferdinand seperti dikutip dari akun @FerdinandHaean2, Selasa (12/5/2020).
Dalam kicauannya, Ferdinand melampirkan berita daring berjudul 'Kirim Surat ke Bareskrim, Said Didu Minta Diperiksa di Rumah'.
Berita Terkait
-
Said Didu Minta Diperiksa di Rumah, Muannas Alaidid: Jelas Dia Kebingungan
-
Said Didu Diperiksa Hari Ini, Komentar Fadli Zon: Ini Ujian Demokrasi Kita
-
Dua Kali Mangkir, Said Didu Dianggap Tak Menghormati Proses Hukum
-
Mangkir Lagi Dipanggil Bareskrim Polri, Said Didu Minta Diperiksa di Rumah
-
Hari Ini Said Didu Diperiksa Polisi Terkait Laporan Menko Luhut
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf