Suara.com - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef A Nae Soi mengatakan pegawai negara sipil (PNS) lingkup Setda Provinsi NTT akan kembali bekerja pada Senin, 18 Mei 2020 untuk mengoptimalkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Kami merasa bekerja dari rumah bagi ASN di NTT tidak efektif. Menggunakan fasilitas handphone dalam bekerja kurang efektif, sehingga mulai 18 Mei semua ASN lingkup Setda NTT akan kembali bekerja seperti biasa," kata Wagub Josef A Nae Soe ketika dihubungi, di Kupang, Rabu.
Pemerintah Provinsi NTT sebelumnya telah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur NTT Nomor 443.1/06/BO2.1 tentang Pengaturan dan Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dan Badan Usaha Milik Negara/Daerah/Swasta Dalam Rangka Pencegahan COVID-19 yang diterbitkan sejak 21 Maret 2020 untuk bekerja di rumah hingga 14 Mei 2020.
Wagub Josef A Nae Soi menegaskan, Pemprov NTT telah meminta dispensasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI agar ASN di NTT tetap bekerja selama masa pandemi COVID-19.
"Kami harus mengatakan dengan jujur bekerja di rumah bagi ASN tidak efektif dengan kondisi telekomunikasi kita yang terbatas," ujarnya.
Menurut Josef A Nae Soi, selama ASN bekerja di kantor tetap mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan setelah melakukan berbagai aktivitas.
"Selama ASN bekerja di kantor harus tetap menjaga social distancing dan physical distancing sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19," kata dia.
Ia mengatakan, pada tahap pertama ASN lingkup Setda Provinsi NTT yang mulai bekerja pada 18 Mei.
"Pemerintah kabupaten/kota tentu tinggal menyesuaikan saja, dengan prinsip selama bekerja tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku dalam pencegahan penyebaran COVID-19," kata Josef A Nae Soi pula.
Baca Juga: Diikat di Parkiran Motor, Detik-detik Warga Tangkap Kakek Pembunuh Pasutri
Berita Terkait
-
Lagi, Pabrik Rokok Jadi Sumber Penularan Virus Corona, Kini di Kediri
-
Menteri Agama: Sholat Idul Fitri di Rumah Saja
-
Brazil Catatakan Jumlah Kematian Tertinggi Akibat Covid-19, Total 12.400
-
Dinkes Jabar akan Sanksi RS Bella, Jika Terbukti Lepas Pasien Positif Covid
-
Cetak Rekor Jumlah Pasien Sembuh Corona 3 Kali Lipat dari yang Meninggal
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang
-
Adies Kadir Mulai Aktif Lagi, Puan Bilang DPR Tak Perlu 'Woro-woro'
-
Kalibata Terendam Setengah Meter, Warga Terjebak, Anak Sekolah Terpaksa 'Nyeker' Terjang Banjir