Suara.com - Brazil mencatatkan kasus kematian tertinggi akibat virus corona. Menurut badan kesehatan setempat, angka tersebut merupakan tertinggi selama ini.
Menyadur BBC News, sebanyak 881 kasus kematian tercatat pada Selasa (12/05) sehingga totalnya menjadi 12.400 kasus kematian akibat virus corona.
Dengan catatan tersebut sekaligus menempatkan Brasil, yang merupakan pusat wabah Amerika Latin, menempati urutan ketujuh sebagai negara dengan jumlah korban paling banyak di dunia.
Para ahli beranggapan bahwa angka tersebut bisa jauh lebih tinggi jika pengujian Covid-19 di negara tersebut diperbanyak dari yang saat ini sudah dilakukan.
"Brasil hanya menguji orang-orang yang berada di rumah sakit," ujar Domingo Alves dari Universitas Medical School Sao Paulo mengatakan kepada kantor berita AFP.
"Sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi berdasarkan data yang tersedia. Kami tidak memiliki kebijakan nyata untuk mengelola wabah ini" tambahnya.
Mr Alves adalah salah satu penulis penelitian yang memperkirakan jumlah infeksi sebenarnya adalah 15 kali lebih tinggi dari angka resmi yang dikeluarkan pemerintah.
Menurut para pejabat setempat, jumlah kasus yang dikonfirmasi oleh Brasil saat ini mencapai 177.589. Mengalami peningkatan lebih dari 9.000 pada hari Selasa (12/05) dan melampaui Jerman yang berjumlah 170.000 kasus.
Menurut WHO, jumlah kasus yang ada di Brasil adalah separuh dari kasus Covid-19 AS bagian barat dan Amerika Serikat kini menjadi pusat pandemi.
Baca Juga: Semakin Menyebar, Covid-19 Pertama di Amerika Latin Terkonfirmasi di Brazil
Menurut para ahli wabah ini diperkirakan akan semakin cepat menyebar dalam beberapa minggu mendatang. Ada kekhawatiran pandemi itu akan menyerang sistem kesehatan Brasil.
Tetapi Presiden sayap kanan Jair Bolsonaro berulang kali meremehkan ancaman virus corona dan mengkritik gubernur dan walikota yang menerapkan pembatasan ketat untuk menekan penyebarannya.
Awal pekan ini, ia mengeluarkan dekrit yang mengklasifikasikan bisnis seperti pusat kebugaran dan penata rambut sebagai layanan "penting" dan dibebaskan dari penguncian. Namun peraturan tersebut ditentang oleh setidaknya 10 gubernur dan mengatakan mereka tidak akan mematuhi perintah itu.
"Gubernur yang tidak setuju dengan keputusan tersebut dapat mengajukan tuntutan hukum di pengadilan," tulis Bolsonaro di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru
-
BRI Catat Serapan FLPP Tertinggi, Menteri PKP Apresiasi Dukungan untuk Rumah Subsidi
-
Kepala BGN: Dampak Program MBG Nyata, Tapi Tak Bisa Dilihat Instan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres