Suara.com - Aparat Bid Propam Polda Metro Jaya akhirnya memeriksa Bripda GAP terkait aksinya memamerkan senjata laras panjang yang terekam dalam video viral di media sosial. Aksi Bripda GAP itu menjadi bahan cibiran warganet.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan Bripda GAP telah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya. Anggota polisi muda itu diperiksa guna dimintai klarifikasi atas tindakannya yang menuai kritik.
"Sudah diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya untuk klarifikasi," kata Ahmad kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Ahmad mengemukakan bahwa Bripda GAP dibantu oleh rekannya sesama anggota polisi saat membuat video tersebut.
Menurut Ahmad, ketika itu Bripda GAP dan Bripda RI tengah bertugas mengawal perusahaan pengisian uang di mesin ATM.
"Sebelum melakukan pengawalan, Bripda GAP berinisiatif membuat video itu kemudian direkam oleh Bripda RI," tutur Ahmad.
Dari keterangan yang bersangkutan, Bripda GAP mengaku hanya iseng membuat video tersebut.
Menurut pengakuannya, video tersebut juga hanya diunggah pada kolom status WhatsApp tanpa disebarkan ke pihak atau media sosial lainnya.
Sebelumnya, jagat media sosial dibuat ramai dengan video seorang anggota polisi tengah mengokang senjata. Aksi tersebut malah berujung cibiran.
Baca Juga: Jokowi Naikkan Lagi Iuran BPJS Kesehatan, MA Persilakan Warga Menggugat
Video aparat tersebut viral dan menjadi bulan-bulanan warganet setelah dibagikan oleh pemiilik akun @kapansarjana_.
Dalam rekaman berdurasi 4 detik tersebut, terlihat seorang pria berkaus polisi tengah memegang senjata laras panjang.
Sambil tersenyum, pria itu perlahan menghampiri kamera lalu menyindir orang yang bangga memiliki pacar yang ganteng dan kaya.
"Pacar kamu ganteng, kaya, tapi bisa gini nggak?" ucap polisi tersebut sambil menarik pelatuk senjata yang ia pegang.
Setelah mengatakan hal itu, ia terlihat menunjukkan ekspresi senyum meledek.
Kontan saja, ulahnya mengundang komentar dari warganet yang merasa tertampar dengan ucapan polisi tersebut.
Berita Terkait
-
Polisi Dibacok Pelaku Tawuran Tambora, Warga: Kalau Gak Ditolong Habis Itu
-
Sebelum Kena Bacok, Polisi Beri Tembakan Peringatan Sampai Peluru Habis
-
Polisi Dibacok Saat Lerai Tawuran di Tambora, 23 Orang Ditangkap
-
Bokong Ditusuk, Kondisi Kapolsek Pelepat Membaik, Pelaku Masih Berkeliaran
-
Ormas Minta THR ke Pengusaha, Polda: Selama Ada Take and Gift Gak Masalah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif