Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta percepatan penyaluran bantuan sosial, berupa paket sembako, bantuan langsung tunai (BLT) desa, dan bantuan berupa Bantuan Sosial Tunai (BST).
Selain itu kepada menteri terkait, dia juga agar proses penyalurannya bisa disederhanakan.
"Terkait penyaluran bansos tunai, pake sembako, BLT desa, saya minta sekali lagi prosesnya dipercepat, prosesnya disederhanakan," ujar Jokowi saat rapat terbatas Percepatan Penanganan Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/5/2020).
Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan dari laporan yang didapatnya, BLT desa baru tersalurkan sebesar 15 persen dan Bansos tunai baru sekitar 25 persen yang tersalurkan. Namun, ia memastikan penyaluran bansos akan rampung pada minggu ini.
"Laporan terakhir yang saya terima BLT desa kurang lebih 15 persen, bansos tunai kurang lebih 25 persen, tapi saya juga mendapatkan informasi dari Menteri Desa dan Menteri Sosial minggu ini akan selesai semuanya," ucap dia.
Karena itu, ia meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan jika masih ada permasalahan yang terkait data yang belum sinkron antara data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan non-DTKS.
Jokowi juga ingin kepala daerah diberikan fleksibilitas untuk mengambil kebijakan operasional di lapangan dalam penyaluran bansos.
"Kalau masih ada masalah pada data yang belum sinkron antara DTKS dan non-DTKS segera diselesaikan. Beri fleksibilitas kepada pemerintah daerah, terutama pemerintah desa untuk mengambil kebijakan operasionalnya di lapangan sehingga memudahkan tapi tentu akuntabilitas tetap harus dijaga," katanya.
Sebelumnya pada Senin (18/5/2020) pagi, Jokowi meninjau langsung proses pendistribusian Bansos berupa sembako tahap ke-3 kepada para keluarga penerima manfaat (KPM) di Kantor Sekretariat RW 01 Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat pada Senin (18/5/2020).
Baca Juga: Jelang Lebaran, Pemerintah Akan Salurkan Bansos Besar-besaran ke Warga
Jokowi mengatakan, kedatangannya untuk memastikan penyaluran sembako di wilayah Jabodetabek.
"Pagi ini saya ingin memastikan penyaluran semabako khususnya di Jabodetabek," ujar Jokowi.
Berita Terkait
-
Habis Ambil Bansos Corona, Kakek Gantung Diri di Belakang Rumah
-
Jokowi Minta Puskesmas Diperkuat untuk Penelusuran Virus Corona di Wilayah
-
Tekan Covid-19, Jokowi Minta Gugus Tugas Tingkat RT/RW dan Desa Diperkuat
-
TKI Asal Gunungkidul Telantar di Madinah, Pemkab Serahkan ke Pusat
-
Memohon ke Jokowi, TKI Arab Saudi Kirim Video Menangis Minta Dipulangkan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO