Suara.com - Sebanyak 300 penumpang travel gelap terjaring operasi saat hendak mudik ke kampung halaman. Sebagian besar dari mereka mengaku nekat mudik di tangah larangan pemerintah lantaran tidak lagi memiliki pekerjaan di Jakarta setelah mendapat pemutusan hubungan kerja atau di-PHK.
"Ada yang tidak kerja lagi di sini, ada yang di-PHK, kemudian pengen pulang," kata Kasat Lantas Polres Metro Kabupaten Bekasi, AKBP Rachmat Sumekar saat dihubungi, Senin (18/5/2020).
Rachmat mengemukakan bahwa ratusan penumpang tersebut rata-rata hendak mudik ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka, rela membayar ongkos mudik menggunakan jasa travel gelap dengan kisaran harga Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu.
"Ada yang Rp 500 ribu, ada yang Rp 700 ribu," ujar Rachmat.
Sebelumnya, sebanyak 40 kendaraan travel gelap kembali diamanakan jajaran polisi dari Polres Metro Kabupaten Bekasi. Mereka terjaring operasi saat hendak membawa penumpang mudik menuju Jawa Barat hingga Jawa Timur.
Puluhan kendaraan travel gelap itu terjaring operasi pada Minggu (17/5) kemarin. Mereka terjaring operasi hanya dalam kurun waktu tujuh jam, yakni sejak pukul 12.00 WIB hingga 19.00 WIB.
"Kami menangkap 40 travel gelap. Tujuan travel yang angkut pemudik ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kebanyakan (travel) plat hitam," ungkap Rachmat.
Rachmat menyampaikan bahwa mayoritas kendaraan travel gelap tersebut terjaring operasi di jalan arteri perbatasan Bekasi-Karawang, seperti di Kalimalang dan Kedungwaringin. Rachmat menyebut total 40 kendaraan travel gelap itu mengangkut penumpang sebanyak 300 orang.
Lebih lanjut, Rachmat mengatakan pihaknya memberi sanksi tilang terhadap para sopir travel gelap. Sementara, bagi penumpang diminta putar balik ke Jakarta atau ke lokasi asal keberangkatannya.
"Sopir travel kita tilang karena melanggar, beroperasi tanpa trayek. Hampir semua kendaraan berplat hitam," tandasnya.
Baca Juga: Mudik Virtual, 5 Aplikasi Video Call Ini Bisa Bantu Melepas Kangen
Berita Terkait
-
Angkut Pemudik, 40 Sopir Travel Gelap Ditilang dan Diminta Putar Balik
-
Di-PHK Tanpa Pesangon di Ibu Kota, Rio Nekat Berjalan Kaki Mudik ke Solo
-
Tagar Terserah Indonesia Bergema, Publik: Harus Banget Lebaran Baju Baru?
-
Bandara Soekarno-Hatta Layani 75 Rute Penerbangan Hari Ini
-
Capai Ribuan Orang, Karyawan yang Dirumahkan di Gunungkidul Terus Bertambah
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram