Suara.com - Tak disangka, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi pertanyaan soal teori konspirasi virus corona Covid-19.
Pertanyaan itu dilontarkan Deddy Corbuzier dalam video podcast-nya bersama Mahfud MD. Videonya diunggah ke Youtube pada Senin (18/5/2020).
Awalnya Deddy bertanya, "Bapak mungkin enggak mau jawab. Virus dibuat atau enggak?"
"Virus corona ini? Terus terang saya masih dalam tanda tanya yang besar apakah ini dibuat atau tidak," jawab Mahfud langsung.
Namun ia merasa pertanyaan seperti itu tidak penting untuk saat ini. Sebab, ada hal yang lebih penting yaitu cara mengobati Covid-19 dan vaksinnya.
"Bagi saya, itu tidak penting untuk sekarang. Virus ini dibuat atau tidak. Sekarang kita cari cara mengobatinya saja dan cara mencari vaksinnya," kata Mahfud kepada Deddy.
Ia menambahkan, "Soal dibuat atau tidak nanti aja itu. Sekarang faktanya ini mengancam kehidupan kita."
Mahfud mengakui memang banyak pihak yang mengatakan virus ini dibuat oleh Amerika Serikat ataupun China.
Deddy Corbuzier lantas menanggapi. Menurutnya, kalau kita tahu tujuan dibuat atau tidaknya virus ini orang-orang dapat mengantisipasinya.
Baca Juga: Update Corona RI 19 Mei, 18.496 Orang Terinfeksi COVID-19, 4.467 Sembuh
Bagi Mahfud, situasi saat ini belum pada kesimpulan virus ini dibuat. Sehingga tujuannya juga belum diketahui.
"Cuma kalau dari teori konspirasinya, ini dibuat kan untuk persaingan dagang antara Amerika dan China. Tapi saya juga belum sampai pada kesimpulan seperti itu," ucap Mahfud.
Ia juga menegaskan bahwa tidak akan menangkap orang yang mengatakan kalau virus ini tidak lebih berbahaya dengan penyakit lain karena berdasarkan data.
Deddy bertanya, "Misalnya saya ngomong. Ini virus enggak mematikan kok. Karena yang mati di Indonesia itu orang-orang begini dengan komorbid. Sama dengan influenza biasa, flu, TBC, malaria, jumlahnya lebih banyak, kenapa kita jadi ketakutan? Kenapa kita enggak bisa balik kerja? Kita harus kerja dong. Ditangkap enggak saya?"
"Enggak ada yang ditangkap karena ngomong begitu. Enggak ada. Yang mengatakan itu pertama itu Menteri Kesehatan malah, bukan mas Deddy," ujar Mahfud.
Deddy langsung tertawa mendengar jawaban Mahfud MD. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut berpendapat jika ada yang berkata seperti itu nantinya hanya akan menimbulkan perdebatan saja.
Berita Terkait
-
Ditanya Kebijakan Pemerintah Oleh Deddy Corbuzier, Mahfud MD Ngaku Pusing
-
Mahfud MD Sebut Isi Rapat Kabinet Bisa Bocor ke Masyarakat
-
Luhut Vs Said Didu, Mahfud MD: Dua-duanya Sahabat Saya
-
Kelakar Mahfud MD: Semoga Gak Diciduk, Ngomongin Luhut hingga Corona
-
Sule Dekat dengan Ibu Raffi Ahmad, Andre Taulany - Rina Nose Dipolisikan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan