Suara.com - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono, mengatakan 5.309 orang Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang telah pulang ke tanah air menjalani isolasi di sejumlah lokasi.
Mereka yang diisolasi, yaitu para ABK, TKI, jamaah tabligh dan pelajar dari luar negeri, jumlahnya telah berkurang 111 orang.
"Berkurang 111 orang, semula 5.420 orang, menjadi 5.309 orang," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia katakan, dari 5.309 WNI dari luar negeri yang dikarantinakan itu, 2.243 orang di antaranya sudah pulang. Jumlah WNI yang sudah pulang bertambah 173 orang.
"WNI (dari luar negeri yang pulang) bertambah 173 orang, semula 2.070 orang menjadi 2.243 orang," ujar dia.
Mereka yang sudah pulang di antaranya 177 ABK WNI MV Amsterdam, 375 ABK WNI MV Carnival, 43 ABK WNI MV Artania, 134 ABK WNI MV Freedom dan Carnival Valor, 93 ABK WNI MV Quantum of The Seas, empat ABK WNI MV Costa Cruise Italia, 359 ABK WNI MV Explorer Dream, dan 23 WNI yang dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede.
193 Jamaah Tablig, 30 ABK WNI MV My Wind Spirit, 107 WNI yang dikarantina di Balai Pelatihan Kesehatan Jakarta Selatan, 162 WNI yang dikarantina di Tower 8 Wisma Atlet, 195 WNI yang dikarantina di Asrama Haji Bekasi, 223 ABK WNI MV Barbados yang dikarantina di Swiss-Belhotel Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, dan 125 WNI yang dikarantina di Graha Wisata Taman Mini.
Lebih lanjut, kata dia, sudah tidak ada lagi WNI dari luar negeri yang dikarantina di tiga lokasi karantina yaitu di Asrama Haji Bekasi, Swiss Belhotel PIK, dan Graha Wisata Taman Mini.
"Asrama Haji Bekasi kosong/ nihil dan tidak digunakan lagi. Seluruhnya (WNI yang dikarantina di sana) negatif (COVID-19) dan dipulangkan. Graha Wisata Taman Mini nihil, semula 125 orang hasil negatif sudah dipulangkan. Hotel Swiss-Bel PIK Jakut nihil, semula 223 orang ABK MV Barbados seluruhnya hasil negatif dan dipulangkan," kata dia.
Baca Juga: Nasib Pedagang Pasar Anyar Bogor saat Corona, Omzet Turun, Lapak Dibongkar
Selanjutnya, tersisa 3.066 WNI dari luar negeri yang masih menjalani karantina. Ia mengatakan jumlah itu berkurang 284 orang dari data Senin kemarin. "Berkurang 284 orang, semula 3.350 orang menjadi 3.066 orang," ujar dia.
Dari 3.066 orang WNI yang dikarantinakan, 2.534 orang di antaranya dibawa ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yaitu 396 orang di Tower 7 dan 2.138 orang di Tower 9 Wisma Atlet.
396 orang WNI yang dikarantina di Tower 7 itu di antaranya 15 ABK WNI di MV Arthania (lima positif Covid-19, 10 menjalani isolasi), 77 ABK WNI di kapal MV Freedom dan MV Carnival Valor, satu ABK WNI di MV Poluma Portugal (positif Covid-19), 250 PMI dari Amerika, serta tiga jamaah Tabligh yang pindah isolasi dari Asrama Haji Pondok Gede dan 50 orang dari Tower 9 Wisma Atlet.
Sementara di Tower 9, 2.138 orang WNI yang dikarantinakan di antaranya 140 pekerja migran Cina-Kuala Lumpur-Hong Kong, 205 TKI Jepang-Manila-Singapura, 253 TKI Amerika Serikat, 143 TKI Abu Dhabi (UEA), 246 TKI Brunei Darussalam, 65 TKI Singapura, 22 TKI Hong Kong, 123 TKI Taiwan, 86 TKI Taiwan, 39 PMI Fiji, 228 TKI Arab Saudi, 37 TKI Fiji, 286 PMI Hong Kong, 238 TKI Abu Dhabi UEA, dan Arab Saudi, dan 27 TKI Filipina.
Lalu, ada juga 206 orang WNI dikarantina di Asrama Haji Pondok Gede yaitu 114 orang TKI Hong Kong dan Singapura, 46 orang PMI dari Korea Selatan, dan 46 orang PMI dari Malaysia. Selain itu, 20 orang PMI Hong Kong dan 30 orang PMI Abu Dhabi UEA dikarantina di Balai Pelatihan Kesehatan Cilandak, Jakarta Selatan.
Yudo menambahkan 42 orang ABK WNI Viking Orion yang dikarantina di Hotel Pullman, Jakarta Barat, dan 213 ABK WNI MV Caribbean Cruise yang dikarantina di Hotel Grand Mercure Harmoni Jakarta Pusat sedang menunggu hasil tes swap.
Berita Terkait
-
Menteri Yasonna: Tak Ada Istilah Kebal Hukum Bagi Pelaksana Perppu Corona
-
Kurun 24 Jam Ada 486 Kasus Baru, Corona RI 19 Mei Tembus 18.496 Pasien
-
Jokowi Apresiasi MUI Bikin Fatwa Peribadatan dan Ikut Dukung Larangan Mudik
-
Jokowi Akui Bantuan Tak Cepat Diterima Warga karena Prosedur Berbelit-belit
-
Bergelut dengan Virus, Ini Asupan Pemeriksa Sampel Corona Agar Tak Terpapar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan