Suara.com - Ketua Komisi VIII Yandri Susanto menilai kehadiran tagar #IndonesiaTerserah merupakan cerminan dari kondisi yang sudah sangat rumit di tengah pandemi Covid-19. Ia mengatakan hadirnya tagar itu juga mewakili perasaan berbagai kalangan mulai dari tenaga medis hingga nelayan.
Yandri mengatakan selama ini masyarakat sudah patuh terhadap imbauan pemerintah. Hanya saja saat ini pemerintah yang memberi kesan tidak konsisten dalam kebijakannya terkait penanganan Covid-19.
"Ini menunjukkan kondisi yang sudah sangat rumit. Rakyat diminta mawas diri, jaga jarak, pakai masker, segala aturan itu ditaati. Pemerintah juga seharusnya apa yang jadi aturan jangan plin-plan. Kita saja tokoh masyarakat dan ormas juga ikut aturan," kata Yandri kepada wartawan, Selasa (19/5/2020).
Ia kemudian menyoroti adanya keramaian yang sempat terjadi di Bandara Soekarno-Hatta dan keramaian di pasar-pasar tradisional.
Menurutnya apabila kondisi tersebut tetap didiamkan maka pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak mungkin bisa dilaksanakan. Alhasil, potensi penularan Covid-19 masih ada.
"Kalau sakit yang kena risiko kan tenaga medis, banyak kan perawat lagi hamil meninggal, dokter meninggal. Keluhan harus didengar pemerintah, diperhatikan," ujar Yandri.
Untuk diketahui, sebelumnya jagat media sosial di Twitter dipenuhi cuitan warganet yang memakai tagar Terserah Indonesia atau #TerserahIndonesia pada Senin (18/5/2020).
Pantauan Suara.com, tagar tersebuh masuk dalam daftar trending topik Twitter pada Senin (18/5/2020) pagi. Hingga siang hari, ada lebih dari 16 ribu cuitan menggunakan tagar #TerserahIndonesia.
Rata-rata cuitan yang memakai tagar #TerserahIndonesia menyesalkan tindakan masyarakat yang mementingkan euforia lebaran dari pada keselamatan dan kesehatan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Indonesia Terserah, Demokrat: Pemerintah Paham Risiko Nyawa Tenaga Medis?
Bahkan banyak warga yang nekat mudik. Padahal pemerintah telah melarang mudik agar pemutus rantai penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
-
Geram Jokowi Tak Soalkan Keramaian Pasar, DPR: Kalau Gitu Cabut Saja PSBB
-
Indonesia Terserah, Demokrat: Pemerintah Paham Risiko Nyawa Tenaga Medis?
-
Indonesia Terserah, Ribuan Pemudik Padati Pelabuhan Ketapang
-
Penanganan COVID-19, Ilmuwan Indonesia Merasa Tak Dilibatkan Pemerintah
-
PPNI: 'Indonesia Terserah' Wujud Kekecewaan Tenaga Medis Kepada Masyarakat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?