Suara.com - Hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membawa keringanan bagi masyarakat untuk berobat. Seperti yang dirasakan oleh Sukun (60), warga RW 09 RT 07, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Ia merasa terbantu dengan hadirnya BPJS.
Sukun, yang awalnya bekerja sebagai tukang jahit dengan orang lain, akhirnya memutuskan untuk membuka usaha jahitan sendiri di rumah warisan mertuanya, karena merasa tidak begitu puas dengan gaji yang didapatnya. Saat ini, sudah 25 tahun lamanya, Sukun bekerja sebagai tukang jahit.
Semenjak Virus Corona merebak, pendapatan dari hasil menjahit turun 90 persen, bahkan sudah sebulan tidak ada orderan jahit. Meskipun demikian, Sukun tidak lagi khawatir dengan uang untuk berobat.
Ia merasa terbantu ketika berobat di klinik maupun di rumah sakit dengan menggunakan kartu BPJS Kesehatan. Hal ini membantu meringankan beban biaya yang harus dibayar.
Sukun memiliki beberapa penyakit kronis, seperti diabetes dan hipertensi, sehingga semakin merasa terbantu ketika mengikuti program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis), yang juga melibatkan BPJS dalam membantu masyarakat, terutama yang memiliki penyakit cukup kompleks.
“Kalau saya merasa sangat terbantu dengan hadirnya BPJS ini. Apalagi saya ikut Prolanis, ini sangat membantu saya dalam mengobati sakit,” ujar Sukun, ketika ditemui di kediamannya, Jawa Barat, Sabtu (16/5/2020).
Sukun memiliki penyakit Diabetes Melitus (DM). Awal mula mengikuti BPJS, ungkap Sukun, ketika dulu ia pernah mengalami sakit hingga dua minggu dan harus mengeluarkan jutaan rupiah untuk berobat. Hingga akhirnya, sejak 2016, Sukun menjadi peserta BPJS Kesehatan mandiri kelas III.
“Dulu pernah sakit dua minggu dan dirawat di rumah sakit. Lumayan keluarin banyak uang. Jadi habis itu memutuskan buat BPJS,” ungkap Sukun.
Semenjak memiliki kartu BPJS, tiap bulannya ketika berobat, Sukun tidak lagi harus khawatir dengan bayaran. Apa lagi profesinya sebagai tukang jahit yang semakin menurun penghasilannya di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Peserta BPJS Kesehatan : Pelayanannya Memuaskan
“Kalau sakit seperti saya ini, harus cek rutin, tes darah dan lainnya. Kemudian dikasih obat. Alhamdulillah, terbantu sekali,” kata Sukun.
“Dulu penyakit gula tinggi, sekarang Alhamdulillah sudah normal. Ketika dilayani dokter di Prolanis, semua baik,” lanjut Sukun menambahkan.
Ketika ditanya mengenai kenaikan iuran BPJS oleh pemerintah, Sukun mengungkapkan bahwa ia tidak merasa keberatan. Hanya saja, ia meminta agar pelayanan kesehatan bisa ditingkatkan.
“Kalo kenaikan tidak keberatan, cuma minta satu saja supaya semakin ditingkatkan lagi pelayanannnya,” ungkap Sukun.
“Saya, kalau misalnya tidak menggunakan (BPJS) juga akan tetap taat untuk bayar, agar orang lain juga bisa dapat fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Selain Sukun, Sujaah (58) sang istri, yang berprofesi sebagai penjual gorengan pun turut merasakan dampak baik dari hadirnya BPJS. Meski ia tidak begitu sering menggunakan, namun sewaktu-waktu dibutubkan dan dalam kondisi tidak memiliki uang, ia tidak begitu khawatir.
Berita Terkait
-
Kemenparekraf - Delamibrands Bagikan 10.000 Masker Kain bagi Pekerja
-
Donald Trump Bangga Kasus Covid-19 Amerika Serikat Tertinggi di Dunia
-
Pasien Positif Corona di Batam Terus Bertambah, Wali Kota Salahkan Warga
-
Masker Bukan Penghalang, Simak 8 Tips Makeup Selama Pandemi Covid-19
-
Negara-negara Luar Harapkan Bantuan Covid-19 dari Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Borok Ayu Puspita Terbongkar! Uang Calon Pengantin Dipakai Liburan Keluar Negeri dan Bayar Cicilan
-
Tinjau Langsung Pengungsi di Langkat, Janji Prabowo: Kami Tak Akan Tinggalkan Kalian Sendiri
-
Aksi Balas Dendam Matel di Kalibata Picu Kerugian Rp1,2 Miliar, Polisi Rencanakan Upaya Revitalisasi
-
Korban WO Ayu Puspita Tembus 207 Orang, Polisi: Kerugian Sementara Capai Rp11,5 Miliar!
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X DPR Minta PSSI Lakukan Evaluasi
-
Terkuak! Sebelum Tewas Dikroyok, 2 Matel di Kalibata Sempat Cabut Paksa Kunci Motor Anggota Polisi
-
Kios hingga Kendaraan Dibakar usai Pengeroyokan Matel di Kalibata, Pramono: Saya Tidak Mau Terulang!
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!