Suara.com - Indonesia mendukung rancangan resolusi yang diinisiasi oleh Uni Eropa (EU) untuk evaluasi penanganan pandemi virus corona COVID-19 yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Resolusi tersebut akan dipresentasikan delegasi EU dalam pertemuan virtual Majelis Kesehatan Dunia, badan pengambil keputusan WHO, yang dimulai Senin (18/5/2020).
Menurut Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri RI Kama Pradipta, resolusi itu disusun untuk membenahi aspek struktural, legal, organisasi, dan mekanisme di dalam WHO, serta hubungannya dengan negara anggota---guna menghadapi pandemi di masa depan.
“EU mengajukan resolusi yang intinya untuk menjadikan pandemi COVID-19 sebagai pembelajaran dan pembenahan WHO. Indonesia sendiri memandang ini sebagai kesempatan untuk menyalurkan kepentingan kita,” kata Kama kepada ANTARA, Senin.
Kepentingan yang terus disuarakan Indonesia adalah solidaritas bersama dalam kerangka multilateral untuk menghadapi pandemi COVID-19.
Selain itu, Indonesia menggarisbawahi pentingnya akses yang adil dan merata, khususnya bagi negara berkembang dan least developed countries, untuk mendapat obat-obatan dan vaksin.
Indonesia juga menyeru rezim paten yang lebih fleksibel, khususnya pada masa pandemi saat ini, agar seluruh negara dapat mencukupi kebutuhan vaksin bagi warganya.
Resolusi yang tampaknya akan diadopsi oleh negara anggota WHO pada Selasa (19/5/2020), juga telah didukung oleh Amerika Serikat dan China---yang sempat berseteru tentang perlunya dilakukan penyelidikan independen atas asal-usul virus corona dan penanganan wabah tersebut oleh WHO.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo sebelumnya mengatakan ada "sejumlah besar bukti bahwa virus berasal dari laboratorium di Wuhan"---sebuah tuduhan yang dibantah China.
Baca Juga: Hujan Deras Sejak Sore, Bogor Banjir
Kementerian Luar Negeri China mengatakan masih terlalu dini untuk meluncurkan penyelidikan tentang asal-usul dan penyebaran virus corona, dan mengatakan Presiden Xi Jinping akan memberikan pidato video dalam pembukaan pertemuan WHO.
Namun, kedua negara kemungkinan akan kompak mendukung resolusi yang diajukan EU, yang menyerukan kepada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk memulai "evaluasi yang tidak memihak, independen, dan komprehensif" dari respons kesehatan internasional terkoordinasi WHO untuk COVID-19, termasuk efektivitas mekanisme yang ada.
Resolusi mendukung kerja yang berkelanjutan, termasuk melalui misi ilmiah, untuk mengidentifikasi sumber zoonosis atau hewan yang menjadi sumber virus, dan bagaimana hewan itu melintasi penghalang spesies hingga menulari manusia.
Resolusi tersebut juga didukung oleh sejumlah negara termasuk Australia, Inggris, Kanada, India, Jepang, dan Rusia. Nama-nama dalam rancangan resolusi menunjukkan dukungan dari 116 dari 194 negara anggota PBB.
Berita Terkait
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting