Suara.com - Pengacara Habin Bahar bin Smith Aziz Yanuar angkat bicara terkait ceramah kliennya yang dianggap memicu kegaduhan pascabebas dari penjara.
Ceramah itu menjadi satu poin yang dipersoalkan sehingga berimbas pada pencabutan hak asimilasi Bahar bin Smith.
Mengenai hal itu, Aziz Yanuar mengklaim bahwa ceramah Habib Bahar bin Smith tak spesifik menjurus kepada pemerintah Indonesia.
Namun, kata dia, pemerintah justru menanggapinya secara berlebihan. Hal ini menunjukkan bawa pemerintah anti kritik.
"Pertama cermah itu sangat subjektif dan ini membuktikan bahwa pihak pemerintah kita duga 'baper', berlebihan dan mempunyai perasaan yang sangat anti kritik," ucap Aziz Yanuar seperti dikutip Suara.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (21/5/2020).
Selain itu, menurut Aziz Yanuar, dalam ceramahnya Habib Bahar bin Smith tidak menyebut pihak tertentu.
Habib Bahar bin Smith hanya mengulang pernyataan seperti: siap masuk penjara lagi, kuat menahan ujian ini dan rela mengobarkan jiwa raga untuk kebenaran.
Berdasarkan hal tersebut, Aziz Yanuar berkata, "Jadi tidak ada satupun yang masuk ke delik hukum".
Lebih lanjut, Aziz Yanuar menerangkan pemerintah yang dimaksud oleh Habib Bahar bin Smith masih ambigu.
Baca Juga: Latihan Saat Pandemi Corona, Klub Flamengo Dikritik Pemerintah Rio
"Pemerintah atau pejabat itu kan bisa mana saja, bisa pemerintah Ethiopia, Burundi atau Somalia kan nggak tahu yang mana. Jadi mereka ini mengintrepretasikan sensitifnya berlebihan," papara Aziz Yanuar.
Pun bila memang yang dimaksud adalah pemerintah Indonesia, maka kata Aziz Yanuar, perlu dicermati dengan seksama.
Ceramah yang disampaikan Habib Bahar bin Smith pada Sabtu (16/5) semata-mata adalah kritik sebagai bentuk kepedulian kepada pemerintah.
"Mengkritik itu sangat berbeda dengan membenci atau menebar permusuhan. Justru orang-orang yang menyuarakan kritik seperti Habib Bahar peduli dengan pemerintah," lanjutnya.
Aziz Yanuar pun meminta publik untuk mendengarkan ulang isi ceramah yang disampaikan Habib Bahar bin Smith yang dinilainya masuk akal.
"Bisa didengarkan ulang. Beliau mengatakan, pemerintah dan pejabat tidak berkorban untuk rakyat, melainkan rakyat yang berkorban untuk mereka. Apa yang salah dengan statement itu?," tanyanya.
Berita Terkait
-
Merasa Didiskriminasi, Bahar bin Smith akan Surati DPR hingga Komnas HAM
-
Dari Istri dan Ibu, Fadli Zon Ungkap Fakta Baru Penahanan Habib Bahar
-
Agar Tak Berulah Lagi, Polisi Ajak Napi Asimilasi Bantu Atur Lalu Lintas
-
Kawal Pembebasan Habib Bahar, Identitas Panglima Kumbang Ternyata Palsu
-
Pernah Berkunjung ke LP Nusakambangan, Jansen PD: Bukan Penjara Ecek-Ecek
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN