Suara.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menceritakan keluh kesahnya kepada Deddy Corbuzier terkait tuduhan kasus korupsi yang menjeratnya.
Siti berkeyakinan dirinya tidak menerima sepeserpun uang sebagai mana tuduhan yang ada. Bahkan ia dihukum tanpa ada bukti dan saksi yang memberatkannya.
Hal tersebut diungkapkannya dalam video podcast yang diunggah ke kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (21/5/2020).
"Ibu dipenjara karena dituduh korupsi? Sebesar 6 miliar? 1,3 miliar?" tanya Deddy.
"Saya itu tidak menerima sepeserpun," ujar Siti Fadilah yang saat itu sedang di rumah sakit.
"Betul, tapi ibu dituduh?" tanya Deddy lagi.
"Yang 6 miliar itu adalah kerugian negara dan oleh Eselon II saya. Eselon dua saya sudah membayarlah dan dia tidak dihukum," tutur Siti kepada Deddy Corbuzier.
Menurut Siti, ia dituduh membantu bawahannya dalam praktik korupsi.
"Saya dituduh membantu dia, saya dihukum. Dan itu tidak ada bukti, tidak ada saksi," ujar Siti.
Baca Juga: Penetapan Perpu No. 1 2020 Menjadi UU, Apa Peran Pemerintah Daerah?
Ia menjelaskan bahwa yang terjadi saat di pengadilan, jaksa penuntun umum memilih untuk mengabaikan fakta pengadilan.
"Kemudian hakimnya mengatakan saya memutuskan tanpa bukti," kata Siti.
Berdasarkan pengalamannya, wanita yang dalam 4 bulan lagi bebas dari penjara ini merasa kalau negara tidak berdaulat penuh. Ia merasa lembaga hukum justru kadang berpihak kepada kepentingan tertentu.
"Negara kita ini nampaknya tidak berdaulat full. Nyatanya, saya yang merasakan sendiri bahwa lembaga hukum kadang-kadang masih dipakai untuk suatu kekuatan tertentu. Bisa untuk mengatur orang," kata Siti.
Ia menambahkan, "Orang yang tidak mau diatur kemudian dicari-cari salahnya, ndak ada salahnya dibikinin perkara."
Berita Terkait
-
Siti Fadilah Jatuh Sakit di Penjara: Saya Ingin Bertemu Deddy Corbuzier
-
Soal Konspirasi Corona, Mahfud: Terus Terang Saya Masih Tanda Tanya Besar
-
Ditanya Kebijakan Pemerintah Oleh Deddy Corbuzier, Mahfud MD Ngaku Pusing
-
Mahfud MD Sebut Isi Rapat Kabinet Bisa Bocor ke Masyarakat
-
Kelakar Mahfud MD: Semoga Gak Diciduk, Ngomongin Luhut hingga Corona
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah