Suara.com - Penerapan skema new normal atau era tatanan baru akan diterapkan di Area Stasiun dan di dalam Kereta Rel Listrik (KRL). Masyarakat dituntut untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Berdasarkan pantauan Suara.com di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (29/2010) para prajurit TNI disiagakan guna mengawal penerapan skema new normal di area stasiun.
Para prajurit TNI tersebut tampak mengingatkan penumpang yang abai tak menggunakan masker dan juga abai terhadap jarak antar penumpang satu sama lain.
Salah satu Prajurit TNI yang bertugas, Pratu Marinir TNI Tomy (25), mengatakan, pihaknya memang sengaja disiagakan untuk menegakan disiplin kepada para penumpang KRL.
"Ya kita mengingatkan untuk yang ga pakai masker. Juga mengatur jarak antar calon penumpang di stasiun baru sebatas itu sih intinya terapin disiplin lah," kata Tomy saat berbincang dengan Suara.com di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (29/5/2020).
Menurutnya, para prajurit TNI ini tak hanya disiagakan di Area Stasiun saja. Akan tetapu para prjaurit TNI juga disiagakan untuk mengawal penumpang di dalam rangkaian KRL.
"Di dalam kereta juga ada personel mondar mandir mengingatkan. Tapi belum setiap kereta," tuturnya.
Untuk diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menerapkan protokol kesehatan semenjak adanya pandemi virus Corona Covid-19 di tanah air. Dengan adanya penerapan hidup tatanan baru atau New Normal, PT KCI memberikan imbauan tambahan bagi pengguna kereta rel listrik (KRL) supaya tetap waspada akan penularan virus di tengah aktivitas sehari-hari.
VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba mengatakan protokol kesehatan yang selama ini sudah diterapkan akan terus diberlakukan. Penggunaan masker di stasiun ataupun di dalam kereta, pengecekan suhu, penyediaan tempat cuci tangan, hand sanitizer, hingga penyemprotan disinfektan pun masih diterapkan.
Baca Juga: Gebuk Warga Tak Bermasker Pakai Rotan, 8 Polisi di Polda Maluku Ditangkap!
Untuk menunjang pelaksanaan New Normal, pihaknya juga akan menyediakan penyekatan di sejumlah titik stasiun sehingga jumlah orang yang berada berada di peron dan di dalam kereta dapat terkendali.
Tag
Berita Terkait
-
Dilarang saat New Normal, Penumpang Masih Berkerumun dan Ngobrol di KRL
-
Kecewa Disuruh Pulang Tak Bisa Naik KRL, Penumpang: Sosialisasi Nggak Masif
-
Ratusan Penumpang KRL Ikuti Tes Swab Corona di Stasiun Bojong Gede
-
Bupati Bogor Biarkan Pekerja Jakarta Positif Corona Naik KRL ke Kantor
-
Lagi, Penumpang KRL di Bojonggede Positif Virus Corona, Kerja di Jakarta
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi