Suara.com - Wacana dibukanya kembali sekolah untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) membuat sejumlah pihak khawatir, terutama orang tua murid dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan pembukaan kembali proses belajar mengajar di sekolah pada bulan Juli berisiko besar bagi keselamatan anak-anak.
"Kita memang akan bisa memastikan kenormalan baru, tapi kalau untuk sekolah di bulan Juli rasanya itu sebuah risiko besar mempertaruhkan keselamatan anak-anak kita," kata Retno dikutip Suara.com dari tayangan Top News Metro TV, Jumat (20/5/2020).
Sementara itu, sejumlah orang tua murid juga mengungkapkan kekhawatiran yang sama jika anak-anak harus masuk kembali ke sekolah dalam waktu dekat.
Seperti yang disampaikan oleh Financial Trainer Liigwina Hananto. Ia berpendapat bahwa penyakit lebih mudah menyebar di sekolah sehingga wacana masuk sekolah lebih baik ditunda dahulu.
"Please. Mau new normal-new normalan. Please. Buat anak-anak enggak usah dulu yah. Please. Orang dewasa aja susah ngasih tahunya. Gimana anak-anak yang tiga bulan enggak ketemu teman-temannya? Semua yang punya anak tahu campak, cacar, flu, nyebar cepat sekali di sekolah. Gimana covid-19?" tulis Ligwina melalui Twitter, Kamis (28/5/2020).
Meski memiliki kekhawatiran itu, Ligwina mengaku sudah berbicara dengan pihak sekolah anaknya yang mengatakan belum akan membuka sekolah sampai tahun ajaran depan.
"Tapi kalau anak-anak sekolah lain gimana?? Serem beneran ini woy. Iya sekarang waktunya ngatain gue ibu-ibu rempong. I dare you. Huh," imbuh Ligwina.
Keresahan ini ternyata juga diamini oleh sejumlah orang tua murid lainnya di sosial media. Tak jarang yang mengaku bahwa anak-anak cukup sulit untuk diberi pengertian mengenai penyebaran virus corona ini.
Baca Juga: Bikin Mesem, 5 Meme di Tengah Pandemi Covid-19 Ini Bisa Bangkitkan Semangat
"Iyes banget! Ngobrol online di WA grup, Instagram, Zoom, ata Google Meet aja hebohnya udah ngalahin emak-emaknya arisan. Gimana ketemu fisik di sekolah saat sebelum atau sesudah masuk kelas? Pakai masker aja masih melorot :(. Tapi tumben KPAI komentarnya bener," keluh seorang warganet.
Sementara itu seorang pengguna Twitter lain berpendapat, "Udah bertekad sih, walau sekolah mulai Juli, kalau angka positif masih tinggi, aku bakal izin ke sekolah, minta tetap sekolah online. Peduli setan sama urusan nilai, KKM, dan lain-lain. Keselamatan dan kesehatan lebih utama. Nyuruh anak SD PHBS di sekolah itu semacam mimpi soalnya."
"Benar banget Mbak Wina. Saya sebagai guru SD Negeri dengan siswa 36 di kelas dan punya anak sekolah TK, enggak tenang banget sama ketidakpastian macam begini. Pendidikan mundur beberapa bulan apa salahnya dibanding keselamatan generasi penerus bangsa," ungkap warganet yang mengaku sebagai guru SD.
Untuk diketahui, meski belum ada kepastian dari pemerintah pusat, namun beberapa sekolah dan perusahaan mulai memikirkan rencana untuk menghadapi new normal yang digadang-gadang oleh Presiden Jokowi.
Adapun pemerintah melalui Kemenkes juga sudah menyiapkan Protokol Kesehatan di lingkungan sekolah sebagai berikut.
Panduan New Normal Kemenkes untuk Institusi Pendidikan
Berita Terkait
-
Soal New Normal, Arie Kriting : Istilah Boleh Berganti, Corona Tak Mau Tahu
-
Jelang New Normal, Bappenas Buat Protokol Covid Agar Warga Bisa Aman
-
Pemerintah Canangkan New Normal, Polres Sleman Lakukan Ini ke Masyarakat
-
Respons Pekerja soal New Normal: Banyak Rakyat Bisa Mati karena Virus
-
Masyarakat Sudah Pentahelix, Pemerintah Harus Satu Komando dan Konsisten
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak
-
BNI Gelar RUPSLB, Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026
-
Babak Baru Dimulai, Atalia Praratya Siap Hadapi Ridwan Kamil di Sidang Cerai Perdana
-
Kencang Penolakan PAW Anggota DPRD Waropen, Politisi Muda Papua: Ini Cederai Demokrasi
-
Ibu Nadiem Doakan Anaknya Sembuh Agar Bisa Buktikan Tak Bersalah dalam Sidang Kasus Chromebook
-
Kemenag Siapkan 6.919 Masjid Ramah Pemudik untuk Libur Nataru
-
Jaksa Ungkap Nadiem Makarim Dapat Rp809 Miliar dari Pengadaan Chromebook
-
Dukung Pembentukan Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sumatera, Begini Kata Komisi V
-
UGM Jawab Sentilan Luhut Soal Penelitian: Kalau Riset Sudah Ribuan
-
Masih Dirawat di RS, Sidang Perdana Nadiem Makarim Ditunda: Hakim Jadwalkan Ulang 23 Desember