Suara.com - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama menyesalkan peristiwa pembunuhan seorang warga bernama George Floyd oleh polisi. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Floyd, lelaki kulit hitam berusia 46 tahun, meninggal dunia setelah mendapat perlakuan kasar dari anggota polisi Third Precinct, Minnesota, Amerika Serikat pada Senin (25/5/2020).
Hal itu diungkapkan Dalai Lama ke-14, yang memiliki nama asli Tenzin Gyatso, saat memberikan pengajaran tentang belas kasih kepada pengikutnya secara daring, di Dharamsala, India, Jumat (29/5/2020).
"Kami melihat di saluran berita mengenai diskriminasi terhadap warna kulit ataupun agama akhir-akhir ini," kata Dalai Lama.
"Dan kemudian ada pembunuhan, di mana beberapa orang menganggapnya sebagai suatu kebanggaan bisa membunuh seseorang."
"Baru kemarin saya lihat di televisi, di suatu tempat di Minnesota, Amerika Serikat, seorang pria kulit hitam dibekuk dan polisi menekan leher pria itu dengan lututnya," tambahnya.
Dalai Lama menyebut diskriminasi jadi sebab utama hal-hal mengerikan seperti pembunuhan berdasarkan ras maupun agama kerap terjadi saat ini.
"Jadi karena diskriminasi ini, rasisme berdasarkan ras, hal-hal seperti itu dilakukan," bebernya.
Dunia internasional telah mengecam tindak kekerasan berbau rasial yang menimpa George Floyd.
Di Amerika Serikat, masyarakat saling menggalang kekuatan dan menyerukan protes akibat kematian pria 46 tahun itu.
Baca Juga: ATM Beras Gratis Jadi Solusi Pangan Warga di Tengah Pandemi Covid-19
Bahkan, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah menyerukan agar Pemerintah Amerika Serikat segera bertindak dalam kasus rasisme tersebut.
"Saya kecewa harus menambahkan nama George Floyd bersama Breonna Taylor, Eric Garner, Michael Brown dan banyak orang Afrika-Amerika yang tidak bersenjata lainnya yang telah meninggal selama bertahun-tahun di tangan polisi," kata Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet.
"Serta orang-orang seperti Ahmaud Arbery dan Trayvon Martin yang dibunuh oleh mereka yang seharusnya melindungi masyarakat," lanjutnya, seperti dikutip laman UN News, Jumat (29/5/2020).
Dalam video yang diambil di tempat kejadian pembunuhan pada hari Senin (25/5/2020), terlihat seorang polisi kulit putih menggunakan lututnya untuk menjepit Floyd ke tanah selama beberapa menit.
Polisi tersebut bahkan tidak peduli ketika Floyd mengatakan dirinya tidak bisa bernapas.
Pembunuhan George Floyd yang terjadi di Minessota pun memicu gelombang aksi protes dan bentrok dengan polisi. Hingga pada akhirnya, Kamis (28/5/2020), bentrok berujung dengan pembakaran kantor polisi dan sejumlah gedung serta perusakan sejumlah fasilitas umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?
-
Sebut Usulan Gelar Pahlawan Absurd, Koalisi Sipil: Soeharto Simbol Kebengisan Rezim Orba
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik