Suara.com - Pengurus Kelompok Mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Constitutional Law Society (CLS) M Anugrah Perdana mengungkapkan beberapa teror yang dialaminya setelah poster acara diskusi CLS dianggap berniat melakukan tindakan makar.
Anugrah menyebut sejak poster bertajuk "Diskusi dan Silaturahmi Bersama Negarawan (DILAWAN): Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau Dari Sistem Ketatanegaraan" itu viral di media sosial dengan narasi tindakan makar, dirinya mendapatkan banyak teror.
Teror itu, kata Anugrah dimulai sejak Kamis, 20 Mei 2020 atau satu hari sebelum diskusi virtual digelar. Dia mengaku sempat ditelpon oleh nomor tak dikenal yang mengajak bertemu di suatu tempat, namun setelah meminta pendapat banyak orang dia mengabaikan ajakan tersebut.
"Saya diajak ketemuan di tempat yang istilahnya saya bisa untuk bertemu, dan saya bilang kok seperti ini mulai aneh-aneh, saya juga inget kasusnya mas Ravio Patra juga, ini perlu saya datangi atau tidak, jadi benar-benar pada saat itu ketika hari pertama itu panik sekali," kata Anugrah dalam diskusi di kanal Youtube Tempo, Minggu (31/5/2020).
Tak lama kemudian, ancaman teror mulai meningkat saat ada ancaman pembunuhan terhadap orang tuanya dengan mengatasnamakan satu nama organisasi masyarakat keagamanan besar di Indonesia.
"(Peneror) menyatakan bahwa kalau misalkan ayah saya tidak mendidik saya dengan baik maka saya dan keluarga saya akan dibunuh," ungkapnya.
Kemudian, ada teror yang langsung datang ke rumahnya melalui 3 orang supir ojek online yang mengantarkan makanan dan seorang sopir taksi online yang mengaku mendapatkan pesanan atas nama Anugrah.
"Saya tidak merasa memesan, bahkan nomor sudah saya ganti, nomor lama sudah saya cabut, saya ganti nomor baru untuk gojek juga, tapi saya masih tetap dibilangin bahwa ini pesanan dari saya," katanya.
Anugrah menyebut, keluarganya langsung panik di rumah saat mengetahui teror yang menimpa dirinya bahkan merembet hingga ke keluarga.
Baca Juga: CLS FH UGM: Diskusi Pemberhentian Presiden Oleh Akademisi Bukan Makar
"Orang tua mengira bahwa itu intel, ayah saya waktu itu benar-benar langsung mengunci pintu dan mengkondisikan rumah harus hening," ucap Anugrah.
Khawatir teror semakin melebar, pihak FH UGM langsung memindahkan Anugrah ke rumah aman beserta keluarganya agar tidak terlacak lagi oleh peneror.
Pola teror yang sama juga dialami oleh beberapa panitia lain dari CLS. Bahkan narasumber diskusi Prof. Dr. Ni'matul Huda SH.,M.Hum. Profesor Hukum Tatanegara sekaligus Guru Besar Universitas Islam Indonesia juga diteror.
Di kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada (FH UGM), Prof Sigit Riyanto berharap pihak kepolisian bisa cepat bergerak menyelidiki kasus ini tanpa menunggu laporan dari mahasiswa panitia diskusi sebab kasus ini tidak memerlukan delik aduan.
"Di media kan sudah tersebar informasi yang sangat terbuka, nomor Hp, bunyi ancamanannya, nomor yang diancam, itu kan juga tersedia, yang diancam juga siapa itu juga sudah jelas. Jadi saya kira, apa yang harus ditunggu (polisi)?," ucap Sigit.
Berita Terkait
-
CLS FH UGM: Diskusi Pemberhentian Presiden Oleh Akademisi Bukan Makar
-
Dekan FH UGM: Teror Diskusi Mahasiswa Rusak Tatanan Demokrasi
-
Panitia Diskusi FH UGM Diteror, DPR: Aparat Harus Segera Tangkap Pelakunya!
-
Diskusi Pemecatan Presiden di UGM Berbuntut Teror, Eks Jubir KPK Buka Suara
-
Gelanggang UGM Akan Dibongkar, Alumni UGM: Jasamu Terkenang, Jiwamu Abadi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin