Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lukmanul Hakim berpandangan jika Pancasila adalah ideologi bangsa yang cocok dan satu-satunya di Indonesia sehingga harus dipertahankan.
Lukmanul mengatakan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan pandangan hidup untuk mengatur penyelenggaraan negara sudah harga mati, bukan ideologi lain.
"Komunisme, Liberalisme, Marxisme bahkan paham negara Khilafah yang melenceng seperti ISIS sangat tidak sesuai berada di Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia sudah harga mati, udah tidak bisa diganti-ganti lagi," Kata Hakim, Senin (1/6/2020).
Anggota Komisi A DPRD DKI itu menyebut para pendiri bangsa dari berbagai kelompok, golongan, dan latar belakang menetapkan Pancasila sebagai pemersatu segala perbedaan.
“Sudah 75 tahun Pancasila menjadi pemandu bangsa Indonesia. Selama itu pula Pancasila bertahan dan tumbuh di tengah deru ombak ideologi-ideologi lain yang berusaha menggesernya,” ucapnya.
Salah satu nilai yang harus diterapkan pada Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni di masa pandemi virus corona Covid-19 ini, kata Lukman adalah semangat gotong royong saling membantu dengan sesama warga Indonesia.
“Karena Pancasila, kita menemukan nilai-nilai yang sangat mendasar, yang berkaitan dengan bernegara, kemudian didalamnya ada asas bahwa rakyat Indonesia harus selalu kuat salahsatu nya dengan gotong royong,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengajak masyarakat meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, menyongsong kehidupan New Normal.
Untuk diketahui, kasus pandemi Virus Corona di Indonesia per Senin (1/6/2020) sudah mencapai 26.940 orang, 1.641 orang meninggal dunia dan 7.637 orang dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual
Sementara di Jakarta, sebagai episentrum Virus Corona di Indonesia; total 7.383 orang positif, 2.246 orang dinyatakan telah sembuh dan 521 orang meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Acara Berjalan Meski Tak Dapat Izin, Sekjen GPI: Terima Kasih TNI-Polri
-
Izin Acara Ditolak Polisi, Ormas Anti PKI Tetap Berkumpul di Halaman Masjid
-
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila secara Virtual
-
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila Secara Virtual
-
Ormas Anti Komunis Gelar Aksi saat PSBB, Ini Kata Polisi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?