Pada 2012 dan 2013, pemerintah Arab Saudi menganjurkan jemaah yang sudah tua dan memiliki penyakit untuk tidak berhaji karena rentan tertular MERS.
Peserta haji saat itu juga dianjurkan untuk tidak mengunjungi peternakan unta dan meminum susu unta, karena hewan khas Timur Tengah itu ditengarai sebagai sumber penularan penyakit.
"MERS saat itu berhubungan berat dengan unta dan biasanya beberapa kelompok [haji] itu memang mengunjungi peternakan unta untuk jalan-jalan. Nah, di tahun MERS itu dianjurkan untuk tidak mengunjungi peternakan unta lagi karena waktu itu bisa ada kemungkinan tertular dari unta," tambah Tjandra, yang sekarang berdomisili di New Delhi, India, tersebut.
Dalam wawancaranya dengan BBC Indonesia tahun 2015 silam, Tjandra mengatakan bahwa calon jemaah saat itu diberi masker ekstra agar tidak tertular MERS.
"Teorinya, harus meminimalisir kontak dengan kerumunan orang. Tapi ini kan tidak mungkin dilakukan, maka pada saat di kerumunan, masker diberikan untuk melindungi diri," kata Tjandra saat itu.
Selain itu, ia juga menganjurkan agar jamaah dan calon jemaah haji melakukan cuci tangan dengan sabun untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit, serta bagi jemaah yang sudah mengalami penyakit jantung kronis, diabetes, gagal ginjal, atau paru kronis untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin.
"Saya kira sudah disebutkan waktu itu tentang jemaah agar berhubungan segera dengan petugas kalau ada keluhan-keluhan yang ada hubungan dengan MERS, hanya memang tidak mudah, karena keluhan MERS ini kan relatif umum, seperti batuk, demam, yang mungkin bisa sering terjadi saat haji," kata Tjandra saat dihubungi pada Jumat (29/05).
"Saya tidak ingat apakah ada jamaah yang tertular tapi sepanjang kita tahu kita bisa menanggulangi MERS cukup baik saat itu, sehingga masalahnya tidak terlalu besar."
Tidak ada jamaah asal Indonesia yang tertular meningitis pada musim haji 2015 saat itu, kata Kementerian Kesehatan kala itu.
Baca Juga: Komisi VIII Minta Kemenag Transparan soal Pembayaran Biaya Haji
Haji terancam batal, calon peserta haji berdoa agar 'dipanjangkan umurnya'
Meskipun ibadah haji pernah dilakukan di tengah wabah, termasuk meningitis, SARS, dan MERS, tetapi baru tahun ini tercatat pelaksanaannya terancam batal lantaran pandemi global dalam sejarah modern manusia.
Salah satu calon peserta haji yang rencananya berangkat tahun ini adalah Muhamad Amir. Pensiunan berusia 62 tahun tersebut mengaku ikhlas jika memang gagal haji tahun ini, meskipun ia sudah menunggu selama sembilan tahun.
"Kecewa sih tidak tapi ada perasaan sedih. Kita sudah sejak tahun 2011 menunggu, karena sudah ada kepastian berangkat tahun 2020, pas tiba saatnya begini terus ada kejadian pandemi Covid-19, dan belum ada ketentuan [soal pelaksanaan haji].
"Ya gimana ya, perasaan sedih lah," kata ayah dari dua anak tersebut.
"Untuk tahun depan, ya namanya umur, kita kan juga belum tahu ya, ya mudah-mudahan saja dipanjangkan umurnya," ujar Muhamad.
Berita Terkait
-
Perusahaan Syariah Grup Astra Incar Ceruk Bisnis Haji Lewat Ekosistem Pembiayaan
-
Kisi-Kisi CAT Tes Petugas Haji 2026, Apa Saja Materi yang Wajib Dipelajari?
-
Apakah Petugas Haji 2026 Harus ASN? Ketahui Siapa Saja yang Bisa Mendaftar
-
Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
-
Perasaan 'Malu' Omesh ke Tuhan Selepas Pulang Haji, Dapat Hikmah Apa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana